250 Guru Ngaji Terlindungi Jaminan

Photo Author
- Kamis, 30 November 2023 | 22:30 WIB
Penyerahan secara simbolis kepesertan BP Jamsostek kepada guru ngaji di Kota Yogya.
Penyerahan secara simbolis kepesertan BP Jamsostek kepada guru ngaji di Kota Yogya.

Krjogja.com - YOGYA - Sebanyak 250 guru mengaji maupun penyuluh agama di Kota Yogya mendapatkan perlindungan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek. Program tersebut bagian dari kolaborasi antara Kemenag Kota Yogya dengan BP Jamsostek Cabang Yogyakarta yang mendapat dukungan dari Hotel Alana Malioboro.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta Teguh Wiyono, berharap melalui kepesertaan tersebut para guru ngaji maupun penyuluh agama bisa mendapatkan tambahan kesejahteraan.

"Kami berterima kasih kepada Hotel Alana Malioboro yang sudah menginisiasi program ini dengan menyalurkan CSRnya. Semoga apa yang sudah diberika ini dicatat sebagai amal pahala serta Hotel Alana Malioboro bisa lebih berkembang lagi," jelasnya di sela kunjungannya ke Kantor Kemenag Kota Yogya.

Baca Juga: Satgas Yonif 631 Antang Bagikan Makan Gratis di Pos Nayaro

Menurut Teguh, dengan jaminan perlindungan kecelakaan kerja maka para guru ngaji ketika berangkat sampai kembali pulang ke rumah tidak perlu merasa khawatir ketika mengalami musibah. Hal ini lantaran ketika terjadi insiden atau kecelakaan kerja akan dibiayai pengobatan dan perawatannya oleh BP Jamsostek sampai sembuh.

Begitu pula ketika akibat kecelakaan itu mengakibatkan tidak bisa bekerja maka diberikan santunan sebesar Rp 1 juta per bulan sampai bisa kembali bekerja. Termasuk juga jaminan kematian sebesar Rp 42 juta yang akan diberikan kepada ahli waris yang sah.

Kendati demikian, Teguh berharap para guru ngaji maupun penyuluh agama tetap diberikan kesehatan serta dijauhkan dari musibah. Hanya, ketika mengalami insiden pihak keluarga tidak perlu khawatir karena sudah terlindungi oleh jaminan.

"Semoga program ini juga bisa diperluas lagi hingga profesi lainnya yang berada di bawah koordinasi Kemenag," tandasnya.

Baca Juga: Disabilitas Butuh Edukasi Hadapi Pemilu 2024

Kepala Kantor Kemenag Kota Yogya Nadhif, mengaku para guru ngaji, penyuluh agama maupun tokoh masyarakat justru menjadi pejuang tanpa tanda jasa. Dirinya pun sangat mengapresiasi program yang digulirkan oleh Hotel Alana Malioboro dan BP Jamsostek Cabang Yogyakarta.

Menurutnya, selama ini pihaknya hanya mampu menyentuh aspek peningkatan kapasitas agar para tokoh agama tersebut mampu menjalankan tugas dengan baik. Akan tetapi berkaitan dengan kesejahteraan para guru ngaji, penyuluh agama, marbot masjid dan lainnya belum mampu diakomodir dengan lebih baik.

Oleh karena itu, kehadiran BP Jamsostek dengan jaminan perlindungan yang diberikan bisa menjadi titik awal kolaborasi dan sinergi yang bisa dikembangkan lagi. Nadhif pun berharap ada pertemuan lanjutan yang lebih intensif agar semua pihak yang menjadi pejuang tanpa tanda jasa mampu terfasilitasi oleh jaminan perlindungan.

"Saya sangat apresiasi atas program ini, dan jangan hanya berhenti di sini. Tetapi nanti bisa diintensifkan untuk merumuskan formula agar bisa diperluas," tandasnya. (Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X