KRjogja.com - YOGYA - Muhammadiyah bukanlah partai politik dan tidak berpolitik praktis. Namun ormas ini tercatat selalu menyertai tumbuh kembangnya Republik Indonesia sejak awal kemerdekaan, bahkan sebelumnya. Tercatat setidaknya 22 kader Muhammadiyah ditetapkan pemerintah sebagai pahlawan nasional. Suatu bukti kontribusi kepada bangsa dan negara yang besar.
Demikian pula saat Muhammadiyah mengajukan kadernya Achmad Syauki Soeratno untuk calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ia diyakini siap dan kompeten untuk mewakili kepentingan semua golongan bagi kemajuan Yogyakarta.
“Pak Syauki Soeratno kompeten dan siap mewakili semua golongan. Saya tahu, ia luas pergaulannya, tinggi pendidikannya, suka mendengar dan lama menjadi teman diskusi yang baik bagi saya dan pemerintah kota Yogyakarta”. Demikian testimoni Herry Zudianto, walikota Yogyakarta yang dinilai sukses memimpin kota ini pada periode tahun 2001-2011. Ungkapan itu disampaikan Herry pada acara Ngangkring dan Koesplusan bersama tokoh yang bersuasana santai serta dihadiri ratusan pengunjung. Pada Sabtu (27/1/2024) malam, GOR Jogoyudan Yogyakarta menjadi saksi acara yang berlangsung hangat dan meriah ini.
Sementara Syauki menyatakan meski ia kader Muhammadiyah namun ia siap memperjuangkan kepentingan semua golongan. “DPD kan mewakili daerah. Saya menemui tokoh semua golongan sebagai bekal kesiapan saya mewakili semua. Muhammadiyah kan selama ini membawa kebermanfaatan kepada semua dan tidak membeda-bedakan layananya berdasar golongan, demikian juga yang harus saya lakukan sampai kelak” ungkap Syauki. Pada acara Ngangkring dan Koesplusan tadi malam, keakrabannya bersama para pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat juga nampak, saat semua hadirin terlihat ikut gembira dan mengikuti nyanyian lagu Bujangan yang dibawakannya Syauki.
“Hal-hal yang menjadi prioritas perjuangan saya adalah meningkatkan dalam semua aspek, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam membangun daerah dan negara, kita tidak bisa bekerja sendiri dan harus bersinergi. Selain itu misi saya adalah mendorong optimalisasi potensi wisata, ekonomi kreatif dan pendidikan yang di Yogyakarta peluangnya sangat besar untuk memberi kebermanfaatan tidak saja untuk golongan tertentu tapi untuk semua” demikian tambah Syauki yang tercatat pernah menjadi tenaga ahli pada pemerintah kota Yogykarta, pengelola (Jogya Expo Center (JEC), pengurus PSSI dan PSIM serta Pimpinan Majelis Pusat Muhammadiyah yang yang membidangi ekonomi kreatif.
Sementara itu tokoh Yogyakarta Brotoseno yang hadir dan turut larut dalam suasana guyub dan kegembiraan acara menyampaikan, “Syauki Seratno adalah orang baik dan kita semua menghormati putusan muhammadiyah untuk mengutus Syauki. Mari semua anggota masyarakat membantu perjuangannya lahir bathin untuk keterpilihannya. Jabatan adalah peluang besar untuk berbuat baik bagi sesama. Saya berpesan agar Syauki jangan sekedar mengejar jabatan. Lakukanlah semua dengan dasar rasa kasih sayang yang tinggi bagi semua. Akhirnya akan menjadi kalimat toyibah untuk keberkahan kita semua” demikian ucapnya.
Acara yang berlangsung cukup lama dan meriah serta dihadiri berbagai tokoh Yogyakarta seperti Syukri Fadholi, anggota DPD Afnan Hadikusumo, emak-emak serta tokoh dan masyarakat sekitar kampung Jogoyudan itu nampak hidup karena hadirnya lagu-lagu koesplus dan lagu nostalgia yang dibawakan secara apik oleh group Happy Plus yang bermarkas di kampung Golo Yogyakarta. Pada penutupan bahkan Herry Zudianto menyatakan siap mengikat kontrak dengan group Happy Plus sebagai implementasi semangat membersamai group kreatif untuk tampil di group HeHa. Komitmen ini disambut gembira oeh manajernya, Hary Sutrasno.(*)
