Mengenal Tradisi Mendhem Ari-ari dan Brokohan di Keraton Yogyakarta

Photo Author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 18:53 WIB
GKR Hemas memangku bayi dalam acara Keraton (www.kratonjogja.id) 
GKR Hemas memangku bayi dalam acara Keraton (www.kratonjogja.id) 

 

 

Krjogja.com - Tradisi mendhem ari-ari dan brokohan sudah dilakukan masyarakat Jawa sejak dulu. Terutama di lingkungan Keraton Yogyakarta.

Tradisi ini dilaksanakan sesaat setelah lahirnya bayi. Mendhem ari-ari berarti menguburkan ari-ari (plasenta).

Brokohan berarti membuatkan sekumpulan makanan sebagai tanda syukur kelahiran bayi di dalam keluarga.

Baca Juga: Evaluasi Pemilu 2024, Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo: Tidak Ada Isu Politik Identitas, Lebih Damai

Kedua tradisi ini biasanya dilakukan tepat pada hari kelahiran bayi. Namun, jika situasinya tidak mungkin, seperti bayi lahir terlalu malam, maka mereka boleh dilakukan pada hari berikutnya.

Ari-ari dianggap istimewa bagi masyarakat Jawa. Oleh karenanya, diperlukan langkah merawat dengan baik yaitu mendhem (menguburkan).

Ayah bayi bertanggung jawab untuk melakukan prosesi mendhem ari-ari. Sang ayah dalam melakukan prosesi ini mengenakan busana khusus.

Baca Juga: Ramadan Makin Dekat, Kalau Dzikir Kamu Pilih Tasbih Digital atau Manual?

ia harus mengenakan busana padintenan yang rapi, dilengkapi dengan nyamping dan blangkon gagrak Yogyakarta.

Setelah dibersihkan hingga tidak ada darah di dalamnya, ari-ari dimasukkan ke dalam kendil, periuk kecil yang terbuat dari tanah liat.

Selain ari-ari, disertakan berbagai macam perlengkapan: garam, kain mori, jarum, benang, kertas bertuliskan huruf Jawa-Latin-Arab, dan kembang sritaman. 

Minyak wangi, kembang boreh, kunyit, kemiri, ganthal, uang logam, lawe, beras, gereh pethek, dan daun keladi juga dimasukkan dalam versi lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X