Forpi Kota Yogyakarta Akan Investigasi Soal Dugaan Pungli Sopir Truk Sampah DLH Kota Yogyakarta

Photo Author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 20:19 WIB
Ilustrasi korupsi  (Pixabay)
Ilustrasi korupsi (Pixabay)


KRjogja.com - YOGYA - Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Kota Yogyakarta akan melakukan investigasi terkait dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oknum sopir truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta.

Anggota Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba mengatakan, adanya laporan dari warga yang diminta membayar uang iuran sampah sebesar Rp 100 ribu kepada oknum sopir. Agar sampah dapat diangkut. Hal ini menjadi fokus investigasi nantinya.

"Hal yang kedua adalah oknum sopir truk sampah milik DLH Kota Yogyakarta diduga membawa pulang truk untuk melakukan bisnis kepada masyarakat atau badan usaha ekonomi yang membutuhkan untuk membuang sampah. Hal kedua ini juga akan menjadi titik tekan Forpi Kota Yogyakarta dalam melakukan investigasi untuk mengungkap fakta dan data secara obyektif serta mengedepankan independensi," kata Kamba (05/03/2024).

Baca Juga: JSN45 Sangat Penting Diwarisi Generasi Muda

Forpi Kota Yogyakarta juga akan melakukan investigasi mendalam terhadap pihak-pihak yang menikmati dugaan pungli tersebut.

"Hasil investigasi nantinya dapat sebagai dasar laporan kepada Pj Wali Kota Yogyakarta untuk melakukan tindakan atas persoalan ini. Dalam waktu yang tidak terlalu lama Forpi Kota Yogyakarta akan melakukan investigasi perihal dugaan pungli oleh oknum sopir truk milik DLH Kota Yogyakarta ini," ungkapnya.

Forpi Kota Yogyakarta juga meminta adanya evaluasi dalam proses rekrutmen pegawai termasuk pegawai tenaga bantuan atau naban.

"Harus dipastikan proses rekrumen pegawai mengedepankan nilai integritas. Harapannya jangan sampai orang-orang yang masuk dan bekerja justru memanfaatkan kewenangan untuk meraup keuntungan secara melawan hukum," lanjut Kamba.

Baca Juga: Warga Jogja Gergaji Kursi di DPRD DIY, Ternyata Ini Maksud dan Tujuannya

Kamba menambahkan, hal lain yang tidak kalah penting adalah antara eksekutif dan legislatif di Kota Yogyakarta untuk duduk bersama untuk mengatasi persoalan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) mengingat desentralisasi pengelolaan sampah akan segera diberlakukan.

"Hal ini penting juga dilakukan agar Kota Yogyakarta tidak terjadi darurat sampah. Apalagi nanti pada saat bulan puasa tiba, diprediksi volume sampah akan mengalami peningkatan," pungkasnya.(*-1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X