Krjogja.com - YOGYA - Sebagian besar wilayah DIY masih berpotensi turun hujan dalam tiga hari ke depan.
Hal ini berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya:
- Pusat tekanan rendah di bagian Barat dan Utara Australia, sehingga terbentuk pertemuan arus angin (konvergensi) di wilayah Jawa dan Perairan Selatan Jawa yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan 30 – 50 km/jam.
Baca Juga: Biddokkes Polda Jateng Gelar Bakti Kesehatan Untuk Warga Terdampak Banjir di Kota Semarang
- Pantauan MJO di Fase 5 (Maritime-Continent) dan gelombang atmosfer Rossby Ekuator di Jawa bagian Tengah & Timur yang turut berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
- Suhu Muka Laut (SML) baik dalam skala harian maupun mingguan di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa terpantau hangat sebesar 29 – 31 0C, serta Anomali Suhu Muka Lautnya terpantau positif (hangat) yaitu sebesar 0.5 – 2.5 0C sehingga menambah potensi penguapan/kandungan uap air dalam atmosfer.
- Hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 3.0 km (level 850 - 700 mb) berkisar antara 50 – 90% (cukup basah) sehingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY pada siang, sore, dan malam hari.
Baca Juga: Ditulis Dalam Kurun 50 Hari, Buku ‘Gurit 56’ Karya Guru Madrasah Ini Siap Terbit
Mempertimbangkan hal tersebut, maka BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode tanggal 17 – 19 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Tanggal 17 Maret 2024
Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian Utara, Kulonprogo, Gunungkidul bagian Utara dan Timur.
Tanggal 18 Maret 2024
Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian Utara, Kulonprogo bagian Utara, Gunungkidul.