Perpustakaan Nasional Dan Kraton Yogyakarta Melestarikan Naskah Nusantara

Photo Author
- Minggu, 28 April 2024 | 15:19 WIB
Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz serta jajaran diterima oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu bertempat di Kawedanan Widya Budaya Kraton Yogyakarta pada Rabu, (24/4).  (istimewa)
Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz serta jajaran diterima oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu bertempat di Kawedanan Widya Budaya Kraton Yogyakarta pada Rabu, (24/4). (istimewa)


Krjogja.com - Yogya - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memiliki tiga program prioritas diantaranya penguatan budaya baca dan literasi, standardisasi dan pembinaan perpustakaan, pengarusutamaan naskah nusantara.

Plt. Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz dalam rangka melaksanakan pelestarian dan pengarusutamaan naskah-naskah kuno nusantara terus berupaya mengakselerasi program tersebut melalui kerja sama dan kemitraan.

Baca Juga: Daftar Tempat Nobar Semifinal Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan di Jogja, Jateng, Jatim dan Jakarta

Menurutnya perpustakaan Nasional melakukan audiensi ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam menjalankan program prioritas yang salah satunya pengarusutamaan nasakah nusantara. Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz serta jajaran diterima oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu bertempat di Kawedanan Widya Budaya Keraton Yogyakarta pada Rabu, (24/4).

"Dalam catatan kami, Perpustakaan Nasional sejak tahun 2017 melakukan berbagai program digitalisasi. Saat ini pada tahun 2023 menjadi tahun ketika kami menerima banyak sekali naskah dari masyarakat, terdiri dari naskah Batak 37 judul, naskah Bugis 38 judul dan naskah Jawa, lontar Jawa_Bali, Bollinger Project dan naskah lainnya," ujar Amin.

Baca Juga: Mahasiswa Teknik Sipil UJB Melaksanakan KKL di Proyek Tol Yogya-Solo

Amin menerangkan pada tahun 2009, Perpusnas melakukan digitalisasi 7 judul naskah Keraton Yogyakarta diantaranya Serat Sujarah Aji, Babad Ngayogyakarta HBV, Serat Kyahi Bratayudha, Serat Damarwulan, Buku Gambar Pradjurit Karaton Ngayogyakarta Adiningrat, Jawa Binangun, Sejarah Makam Kerajaan.

Perpusnas memiliki dan menyimpan salinan digital naskah-naskah tersebut. Namun, Perpusnas tidak diperkenankan untuk menyediakan salinan digital naskah-naskah tersebut kepada masyarakat umum. “Kemudian sejak 2013 Keraton Jogja mendigitalisasikan sendiri dan Perpustakaan Nasional tidak mengadakan digitalisasi untuk naskah tersebut, tetapi kami mendigitalisasi naskah-naskah lainnya,” pungkas Amin.

Baca Juga: 70 Atlet Ikuti Kejurnas Karate Full Contact di Yogyakarta

Plt. Kepala Perpusnas berharap Perpusnas diberikan ijin oleh Pihak Keraton Yogyakarta untuk membuka akses kepada masyarakat terhadap naskah digital Keraton Yogyakarta yang dimiliki Perpusnas. “Pihak Keraton Yogyakarta untuk kemudian memberikan akses kepada masyarakat melalui softcopy yang ada di Perpustakaan Nasional ini, apakah nanti diperkenankan untuk dibuka kembali aksesnya untuk dilakukan kajian oleh para peneliti dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi para pengunjung Perpustakaan Nasional,” pinta Amin.

Gusti Hayu menjelaskan naskah-naskah Keraton Yogyakarta harus dipilah terlebih dahulu untuk dapat diakses oleh masyarakat. Karena naskah-naskah tersebut ada yang sifatnya sakral dan perlu pendampingan untuk menafsirkan kandungan yang terdapat dalam naskah tersebut. “Kesimpulannya koleksi yang ada di perpustakaan Widya Budaya juga membatasi mana yang untuk umum, mana yang ketika membaca harus didampingi dan ada yang tidak bisa sama sekali,” tutur Gusti Hayu.

Baca Juga: Pemprov Jateng Hibahkan Rp 1,055 Triliun Untuk Pelaksanaan Pilgub

Dalam hal pelestarian, pihak keraton juga merasa perlu koleksi naskah yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta memiliki salinan cadangan di berbagi tempat sebagai upaya penerapan disaster management. “Nah mungkin dengan kesempatan ini kami dengan senang hati, misalnya bisa diadakan kerja sama, bisa di detailkan prosedurnya. Perpustakaan kami juga sudah mulai lebih tertata. Jadi setelah didigitalisasi bisa diatur mana hal-hal yang boleh keluar mana yang tidak boleh keluar dari Keraton,” pinta Gusti Hayu.

Gusti Hayu juga berkeinginan mendapatkan salinan koleksi terkait naskah Keraton Yogyakarta yang dimiliki Perpusnas. Pihak Keraton berharap diperkenankan mengakses koleksi tersebut diantaranya terkait peta pertanahan.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

X