Gowes Susur Perdesaan & Persawahan

Photo Author
- Senin, 29 April 2024 | 14:23 WIB
  Gowes Susur Perdesaan & Persawahan  (istimewa)
Gowes Susur Perdesaan & Persawahan (istimewa)


Krjogja.com Yogya Komunitas Sepeda “Bersepeda Normal Baru” (BNB), “Gowes Sabtu Pagi” (GSP) dan Bank BPD DIY menyelenggarakan gowes “Halal Bike Halal” Syawalan 1445H (Minggu, 28/04/04). Kegiatan bersepeda tersebut, start dan finish di “Girimanah” Resto yang berlokasi di Pundak II, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, DIY.

Hadir 50 peserta gowes, antara lain Ibrahim (Kepala BI DIY), Edy Suandi Hamid (Rektor UWM), Hermanto (Deputi Kepala BI DIY), Dian Ariani (Direktur Kepatuhan Bank BPD DIY), Wawan Harmawan (Wakil Ketua KADIN DIY), Catur Sugiyanto (Guru Besar FEB UGM), Djoko Budiyanto (Guru Besar FTI UAJY) dan Y, Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta).

Rute bersepeda sejauh 13,5 km dengan menyusuri kawasan perdesaan dan persawahan di wilayah Nanggulan. Udara segar dan keindahan perbukitan Menoreh dinikmati oleh peserta gowes. Disamping itu, peserta gowes juga berkesempatan menyusuri “Jalur Luna Maya”. Jalur tersebut menyusuri jalan di sepanjang Selokan Mataram di wilayah Nanggulan, Kulon Progo.

Seperti diketahui, di wilayah Naggulan saat ini sebagai wilayah tujuan wisata alam dan kuliner. Wisatawan dapat menikmati sajian kuliner menu tradisional, nusantara dan barat. Menikmati kuilner sambil melihat pemandangan persawahan dan perbukitan Menorah sungguh pengalaman yang luar biasa. “Girimanah” didirikan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung di kaawasan Nanggulan, Kulon Progo, DIY.

"Sungguh pengalaman yang luar biasa, bersepeda sambil menikmati pemandangan persawahan dan perbukitan”, ungkap Ibrahim (Kepala BI DIY). Menurut Ibrahim, sudah beberapa kali menikmati kuliner namun bersepeda di wilayah Nanggulan merupakan pengalaman pertama. Harus diakui, pengalaman bersepeda melalui “Jalur Luna Maya” dan sekitarnya layak untuk diulang lagi.

“Wisata di kawasan Nanggulan dapat mendorong ekonomi masyarakat”, tegas Edi Suandi Hamid (Rektor UWM) sekaligus Ketua Dewan Pakar ISEI Cabang Yogyakakart. Menurut Edi, berkembangnya kawasan wisata tersebut dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat yang terlibat. Di samping itu, melalui keterkaitan ke depan (forward linkage) dan keterkaitan ke belakang (backward linkage), usaha wisata dapat menarik dan mendorong kegiatan ekonomi yang lain. Selanjutnya kawasan wisata tersebut dapat tumbuh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi (growth pole) sesuai dengan skalanya masing-masing.

“Pelaku usaha seharusnya saling berkolaborasi untuk meningkatkan daya tarik kawasan wisata Nanggulan”, harap Wawan Harmawan. Menurut Wawan, kompetisi memang diperlukan untuk meningkatkan kinerja usaha namun koopetisi serta kolaborasi juga harus dilakukan untuk kepentingan bersama.“Kami mendirikan Resto Girimanah untuk ikut mendorong berkembangnya kawasan wisata Nanggulan”, jelas Dian Ariani.

Menurut Ariani, usaha resto yang didirikan juga menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar. “Girimanah” di desain untuk semua kalangan, dengan sajian berbagai macam menu (nasional/internasional) termasuk lokal/tradisonal.

Setelah bersepeda sekitar 1 jam, seluruh peserta diberi sajian menu sarapan ala “Girimanah”. Sambil menikmati sarapan, peserta gowes juga menikmati sajian lagu dari “I Like Sunday” Band dan MC “Duo Kebo”. “Acara diakhiri dengan pembagian puluhan doorprize dari Bank BPD DIY”, jelas Y. Sri Susilo selaku koordinator acara gowes tersebut.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X