KRjogja.com - YOGYA - Hasil riset Suara UKM Negeri Vol 5 yang membahas tentang Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce dirilis oleh Ninja Xpress, perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi.
Studi ini melibatkan lebih dari 300 responden untuk mempelajari fenomena Affiliate Marketing guna mendukung para pelaku UKM dalam meningkatkan penjualan melalui strategi affiliate marketing di social commerce dan platform e-commerce. Bekerja sama dengan Populix, sebuah lembaga riset, melihat fenomena affiliate marketing merupakan suatu bentuk pemasaran dimana perusahaan membayar pihak ketiga (affiliator) untuk mempromosikan dan mendapatkan pelanggan baru.
Menurut data Suara UKM Negeri Vol 4 terkait social commerce dijelaskan sekitar 50 persen dari para penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang efektif, sementara 48 persen lainnya merasa sulit untuk mengikuti perubahan algoritma platform yang terus berubah. Sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan tren penjualan, salah satunya strategi Affiliate Marketing.
Head of PR Ninja Xpress, Ribka Pratiwi menjelaskan, Affiliate Marketing telah menjadi salah satu strategi kolaborasi pemasaran yang kuat dalam ekosistem social commerce.
Baca Juga: Direktur Utama BRI Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO, BRI Borong 11 Penghargaan Internasional Dari Finance Asia
"Melihat hal tersebut, kami sebagai sahabat UKM berkomitmen untuk secara proaktif mendukung UKM dalam memanfaatkan potensi penuh dari affiliate marketing untuk meningkatkan penjualan mereka. Salah satunya dengan memberikan akses informasi mengenai fenomena yang terjadi saat ini melalui survey Suara UKM Negeri Vol.5," kata Ribka.
Selain itu, pihaknya juga penyediaan layanan Seller Craft untuk membantu UKM dalam memaksimalkan berbagai platform penjualan dan juga Live Cham yang menjadi pihak ketiga dalam memudahkan kerjasama para seller dengan affiliator.
"Kami berharap hasil survey ini, dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk dapat selalu mengamplifikasi trend terkini bagi bisnisnya," tambahnya.
Ninja Xpress melalui riset Suara UKM Negeri Vol. 5 memberikan insight tentang affiliate marketing dan menemukan empat strategi yang dapat dimanfaatkan oleh para UKM guna optimalisasi pemanfaatan affiliate marketing, dengan mempertimbangkan empat aspek kunci, yaitu orang (people), platform, harga (price), dan kinerja (performance).
Data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80 persen), artis atau influencer (69 persen), atau teman mereka sendiri (42 persen).
Baca Juga: Di Oslo, Menteri LHK Siti Nurbaya Teken Kerja Sama Dengan Bezos Earth Fund
Lebih lanjut, sebagian besar e-shopper yakni sekitar 30 persen memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500. Sedangkan 21 persen memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800.
Hanya sekitar 3 perse e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8000 hingga 1 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing.
Di sisi lain, social commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar.
Para afiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.
Adapun platform paling dominan untuk affiliate marketing di Indonesia adalah Shopee, dengan penggunaan mencapai 71 persen, diikuti oleh TikTok Shop yang mencapai 68 persen. Tokopedia digunakan oleh 21 persen affiliate marketing, sementara Lazada dan Bli Bli memiliki tingkat penggunaan masing-masing sebesar 16 persen dan 6 persen.
Baca Juga: Pentingnya Kolaborasi Multisektor untuk Peningkatan Kualitas Layanan Pengembangan Anak Usia Dini
Agatha, Owner dari Bolo Sego, pengusaha daging olahan siap santap Yogyakarta mengungkapkan, penggunaan affiliate marketing menjadi salah satu strategi kunci dalam pertumbuhan bisnis Bolo Sego.
"Dengan melibatkan para affiliator, kami dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial dengan cara yang lebih engaging. Hasilnya, kami melihat ada peningkatan dalam jumlah pembelian," katanya.
Kendati demikian, sejumlah tantangan juga dihadapi. Salah satunya adalah bagaimana menentukan affiliator yang tepat untuk membantu proses pemasarannya.
Melihat tantangan itu, Ninja Xpress bekerja sama dengan Live Champ memberikan akses bagi para UKM untuk bertemu dengan affiliator yang tepat dengan brand mereka. Tidak hanya mempertemukan, Live Champ juga memberikan rekomendasi affiliator dan juga membantu dengan skema kerjasama dengan para affiliator sehingga UKM dan juga affiliator.(*)