Krjogja.com - YOGYA - Mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ulfiyah Fadhilah Abdul meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024) dinihari lalu. Lebih memprihatinkan lagi, mahasiswi semester 8 asal Manado tersebut jatuh setelah menghindari ayunan senjata tajam pemotor lainnya.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Polisi Aditya Surya Dharma membenarkan korban yang membonceng sepeda motor dikemudikan teman prianya, menghindari ayunan parang dari pemotor lainnya. Situasi itu terlihat dari CCTV yang diolah oleh polisi.
"Korban berboncengan dengan teman prianya, melaju di Jalan Kusumanegara, menghindari orang dan menabrak pembatasan jalan. Kami melakukan pemeriksaan, didapatkan keterangan bahwa motor itu menghindari dua orang dengan salah satunya menggunakan sajam. Berteriak-teriak di tengah jalan kepada pengguna jalan," ungkap Aditya.
Korban diketahui membonceng di depan pengendara dengan cara jongkok. Baik pembonceng maupun korban tidak menggunakan helm, hal itu pula menjadi alasan korban duduk di depan.
"Mereka ini dari tempat biliard, kafe, lalu ingin mencari makan dan melewati kawasak Kusumanegara. Melihat ada yang membawa senjata tajam itu, yang bersangkutan menghindari, menambah kecepatan, melewati dari sebelah kiri, tapi tidak bisa mengendalikan dan menabrak pembatas jalan," tandas Kapolresta.
Polisi melakukan pendalaman pada dua orang yang membawa senjata tajam tersebut. Sudah ada petunjuk dari saksi dan polisi terus mendalami kedua orang tersebut.
Sementara, Jogja Police Watch (JPW) mendesak pihak Polresta Yogyakarta untuk mengusut tuntas atas kasus meninggalnya mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ulfiyah Fadhilah Abdul tersebut. JPW meminta kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembawa senjata tajam yang berbuah petaka bagi orang lain itu.
"Karena jika tidak diusut kasus ini dengan menangkap pelaku pembawa sajam, maka kejahatan jalanan di Yogyakarta semakin merajalela karena pelaku merasa tak tersentuh oleh hukum. Penegakan hukum atas kasus ini tidak mengenal latar belakang atau asal-usul pelaku," tandas Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW.
Menurut Kamba, sangat mudah dan tidak perlu waktu lama seharusnya bagi kepolisian untuk menangkap pelaku yang membawa senjata tajam itu. Apalagi di lokasi tersebut cukup banyak CCTV baik punya pemerintah kota Yogyakarta maupun masyarakat sekitar. (Fxh)