Krjogja.com - YOGYA - Sampai saat ini daun/tanaman Getih-getihan (Rivina Humilis) jarang dimanfaatkan karena dianggap sebagai tanaman liar. Padahal tanaman ini memiliki kandungan senyawa flavonoid yang tinggi. Itu hasil penelitian inovatif dengan judul 'Pengaruh Formulasi Nanogel Ekstrak Daun Getih-Getihan (Rivina Humilis) Fraksi Flavonoid Sebagai Terapi Vulnus Laceratum Analisis In Vitro In Vivo. Program Penelitian Kreativitas Mahasiswa (PKM) diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan (Dikti).
"Penelitian ini dapat berguna dan diimplementasikan dalam dunia kesehatan. Dapat dijadikan rujukan penelitian yang berhubungan dengan vulnus laceratum dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya,” kata Ririn Kholifatu selaku Ketua Tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kamis (15/08/2024).
Menurut Ririn Kholifatu, program PKM mendapat dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan (Dikti). Tim PKM Getih-getihan berkolaborasi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Terapan dengan Fakultas Farmasi. Tim yang diketuai Ririn Kholifatu Yuliani beranggotakan Nur Malika Ilma, Nadhira Tufahati dan Azizah Zahratu Salifah dengan bimbingan dosen Oktira Roka Aji SSi MSi.
Baca Juga: 8 Kecelakaan Perlintasan KA Sebidang Terjadi Januari-Juli di Daop 6, KAI Sosialisasikan 'Berteman'
Dijelaskan Ririn Kholifatu, penelitian ini berawal dari tingginya insiden terjadinya luka semakin meningkat. Data World Healt Organization (WHO) tahun 2019 di dunia terjadinya luka robek sebesar 12,8% atau 8,4 juta. Sedangkan di Indonesia tahun 2020 mencapai 8,2% dengan angka laserasi masing-masing sebesar 7,5% dan 8,2%.
Penyebab utama terjadinya luka ialah jatuh dan kecelakaan baik kecelakan kendaraan maupun kecelakaan kerja. Berdasarkan insiden tersebut, maka perlu dilakukan perawatan luka yang tepat, supaya penyembuhan luka bisa tercapai secara optimal.
Luka yang tidak dirawat dengan tepat dapat menimbulkan beberapa gejala seperti demam, infeksi bakteri atau patogen asing, dan nyeri pada area luka. Percepatan penutupan luka dapat dihentikan dengan senyawa aktif salah satunya Flavonoid.
Baca Juga: Salatiga Tuan Rumah Temu Donor Darah Se Jateng
Sedangkan Oktira Roka Aji SSi MSi mengatakan, manfaat senyawa flavonoid dapat mendorong penyembuhan luka dan memiliki sifat antibekas luka sehingga cocok untuk dilakukan penelitian untuk penyembuhan luka, disamping itu penggunaan tanaman Getih-getihan jarang dimanfaatkan karena dianggap sebagai tanaman liar yang belum memiliki manfaat secara pasti.
Pemberian tanaman secara langsung pada luka meberikan rasa ketidaknyamanan dan ketidak higienisan, sehingga perlu sediaan yang cocok. Oleh karenanya tim PKM membuat sediaan berbentuk nanogel yang dikenal dengan keunggulanya dalam penghaantaran yang ideal untuk sistem obat, respons terhadap lingkungan yang baik, kemampuan penentrasi yang kuat, dan memiliki kestabilan yang sangat baik. (Jay).