Krjogja.com - YOGYA - Afnan Hadikusumo, calon walikota Yogyakarta berkirim empati dan menjenguk secara langsung dua santri Pondok Pesantren Krapyak yang menjadi korban penusukan dan penganiayaan di Jalan Parangtritis Prawirotaman. Insiden tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam karena terjadi di Kota Yogyakarta yang kental dengan budaya serta pendidikan.
Afnan menyatakan rasa prihatin mendalam atas kekerasan yang menimpa dua santri tersebut. Ia menegaskan bahwa keamanan dan rasa aman warga, khususnya kaum muda dan santri yang menimba ilmu, merupakan prioritas utama dalam visinya memimpin Yogyakarta.
"Kejadian ini tidak boleh terulang. Sebagai kota budaya dan pendidikan, Yogyakarta harus menjamin lingkungan yang aman dan kondusif bagi siapa pun yang tinggal di sini, terutama generasi muda yang sedang menuntut ilmu," ungkap Afnan, Sabtu (26/10/2024).
Baca Juga: Penusukan 2 Santri Krapyak, Desak Tuntut Usut Tuntas dan Tutup Toko Miras
Afnan juga menyoroti isu peredaran minuman keras (miras) yang sering kali menjadi pemicu permasalahan kriminalitas di kalangan anak muda. Ia menegaskan bahwa pasangan calon nomor urut 03 berkomitmen penuh untuk menekan pengaruh negatif miras terhadap kondisi psikologis anak muda di Yogyakarta.
"Penggunaan miras tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga meningkatkan potensi perilaku kriminal dan merusak masa depan generasi muda. Kami mendorong upaya bersama untuk memberantas peredaran miras di wilayah Yogyakarta sebagai langkah preventif guna menciptakan lingkungan yang lebih aman," lanjut pria yang juga cucu pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo itu.
Di sela-sela kunjungannya ke rumah sakit, Afnan juga berbicara langsung dengan keluarga korban untuk memberikan dukungan moral dan psikologis. Mantan anggota DPD RI ini menekankan pentingnya penanganan trauma secara komprehensif bagi para korban, agar mereka dapat pulih tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis.
Baca Juga: Ratusan Orang Datangi DPRD DIY, Minta Peredaran Miras Dihentikan
"Perhatian terhadap kesehatan mental korban kekerasan seperti ini harus menjadi bagian dari solusi, karena rasa trauma yang diderita tidak dapat disembuhkan hanya dengan perawatan medis," tambahnya.
Sebagai langkah nyata dalam membangun rasa aman di Yogyakarta, Afnan mendorong kerjasama yang lebih erat antara masyarakat dan aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan di lingkungan publik. Ia berkomitmen untuk memperkuat sistem keamanan kota melalui program yang tidak hanya mengandalkan aparat, tetapi juga melibatkan komunitas setempat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
"Keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan saya akan memastikan bahwa Yogyakarta menjadi kota yang lebih aman dengan memberdayakan seluruh elemen masyarakat," tegasnya. (Fxh)