KRjogja.com, YOGYA - Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (FE UST) melalui Program Studi Akuntansi kembali berhasil menyelenggarakan acara tahunan International Accounting Day.
Pada tahun ini, acara yang berlangsung pada 13 November 2024 tersebut mengusung tema “Preparing a Superior Generation: Strengthening the Accounting Profession in the Era of Artificial Intelligence Development through Cultural Harmony by Implementing the Tri Kon Principle”.
Tujuan utama acara ini adalah mempersiapkan generasi akuntan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), tanpa melupakan nilai-nilai budaya. Prinsip Tri Kon—Kontinuitas, Konvergensi, dan Konsistensi—dijadikan dasar dalam menyelaraskan modernisasi dengan harmoni kebudayaan.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV UST, Dr. Silvester Goridus Sukur, serta disambut oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Assoc. Prof. Dr. Suyanto, S.E., M.Si., AWP. Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak, termasuk pimpinan universitas, dosen, serta delegasi dari beberapa negara.
Peserta internasional yang hadir menciptakan suasana diskusi yang dinamis, meliputi Dr. Nguyen Tan Huynh dari Dong Nai Technology University (Vietnam), Dr. Mathew Kevin Bosi dari Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), hingga delegasi dari Filipina, Thailand, dan Australia. Kehadiran co-host dari berbagai universitas dalam dan luar negeri memperkuat sinergi dalam memajukan pendidikan akuntansi.
Tahun ini, acara menghadirkan berbagai perlombaan yang diikuti oleh 169 tim, baik nasional maupun internasional. Kompetisi meliputi Olimpiade Akuntansi, Dewantara Audit and Tax Challenge, Dewantara Accounting Challenge, hingga ajang kreatif seperti Indonesian Squid Game, Speech Contest, Dance Competition, Fashion Show, dan TikTok Challenge.
Olimpiade Akuntansi menjadi sorotan utama dengan memperebutkan piala bergengsi dari Gubernur DIY, Walikota Yogyakarta, dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Beragam lomba ini bertujuan untuk mengasah kemampuan akademik dan non-akademik para peserta, sekaligus memupuk kreativitas generasi muda di bidang akuntansi.
Dengan mengintegrasikan budaya melalui prinsip Tri Kon, acara ini menekankan pentingnya kesinambungan tradisi di tengah kemajuan teknologi, khususnya AI. Harmoni ini diharapkan dapat menghasilkan akuntan yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memiliki pemahaman budaya yang kuat.
Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari dukungan co-host, sponsor, serta kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Dinas Pendidikan. Beberapa sponsor utama, seperti Calico, Smartfren, dan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, turut berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan.
Sebagai langkah nyata dalam memajukan profesi akuntansi, 7th International Accounting Day menciptakan platform kolaborasi internasional dan memperkuat kompetensi akuntan di tengah era transformasi digital. Dengan semangat inovasi dan harmoni budaya, acara ini diharapkan terus menjadi motor penggerak kemajuan akuntansi di Indonesia dan dunia.