Krjogja.com - YOGYA - Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan dan Polda DIY diproyeksikan pergerakan masuk DIY pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 adalah sebesar 9,2 juta orang. Jumlah pengunjung ke destinasi wisata di Kabupaten/Kota pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 diperkirakan akan mencapai 1,5 juta-1,7 juta orang.
Melihat perkiraan tersebut, hampir dipastikan DIY akan dipenuhi wisatawan yang melancong pada momen libur akhir tahun ini. Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan pergerakan wisatawan yang diproyeksikan berdasarkan Mobile Positioning Data (MPD) di bulan Desember tahun 2024, diperkirakan akan mencapai 3.371.901 orang.
Baca Juga: Pameran Sandiyo Tirto Gunung, Ketika Para Seniman Guyup Kumpul nang Gang Surga
"Sedangkan perkiraan jumlah tamu menginap di hotel (bintang dan non bintang) pada bulan Desember 2024 diperkirakan sebesar 1.016.440 orang," ungkap Beny, Senin (23/12/2024).
Beny mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta berkaitan dengan update informasi cuaca. Pihaknya juga melakukan pantauan layar di serangkaian lokasi/obyek wisata dapat diakses melalui saluran JITV (Jogja Istimewa TV), pagi pada pukul 07.30 s.d.08.30 WIB, siang pada pukul 12.00 s.d. 13.00 WIB, serta sore pada pukul 15.00 s.d. 16.00 WIB selama libur Natal dan Tahun Baru;
"Tayangan JITV tersebut juga dapat diakses oleh wisatawan yang menginap di hotel/ sarana akomodasi wisata, bekerjasama dengan PHRI, IHGMA dan segenap pelaku/ industri pariwisata di DIY. Mengantisipasi kepadatan lalu lintas, dilakukan koordinasi dengan jajaran kepolisian dan unsur perhubungan melalui pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan arus kendaraan, termasuk identifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kerawanan kemacetan di jalur-jalur wisata, melalui penempatan posko dan petugas," sambung Beny.
Baca Juga: Burza Hotel Yogyakarta Persembahkan 'The Great Gatzby - New Years 2025'
Sebagai upaya mitigasi terjadinya potensi kerawanan bencana, dilakukan koordinasi dengan SAR (Satlinmas Rescue Istimewa) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY serta Satpol PP DIY dalam hal monitoring dan pengawasan, kesiapan pemberian pertolongan, serta melakukan pantauan secara periodik di destinasi- destinasi wisata, khusususnya di wilayah pantai, gunung dan pegunungan serta jalur-jalur wisata. Selain itu, sarana akomodasi wisata dilakukan serangkaian pengujian peralatan utama pendukung akomodasi wisata pada beberapa hotel dan obyek/destinasi wisata.
"Untuk kenyamanan wisatawan, diberikan akses wifi gratis di sepanjang jalan Malioboro serta di beberapa obyek wisata, serta berkoordinasi dengan penyedia (provider) selular, untuk penambahan bandwidth selular selama liburan Natal dan Tahun Baru, khususnya di lokasi/obyek wisata yang akan banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu toilet di kawasan Malioboro juga difungsikan 24 jam," lanjut Beny.
Untuk memantau pergerakan wisatawan dan memaksimalkan langkah kebijakan, Pemda DIY berkolaborasi bersama Polda DIY mengaktifkan Operational Room di Kepatihan dengan 374 CCTV yang aktif memantau 24 jam sehari. CCTV bisa memantau manusia dan kendaraan secara real time juga menghitung kepadatan di sebuah wilayah.
"Jadi kita bisa tahu berapa banyak wisatawan laki-laki atau perempuan. Tadi kita pantau ternyata di Malioboro lebih banyak laki-laki. Hal-hal ini sangat penting untuk memastikan keamanan, kenyamanan bersama," tambah Beny usai meninjau.
Sementara Beny juga mengingatkan terkait sampah yang kini harus menjadi perhatian serius. Diprediksi 1750 ton sampah akan dihasilkan ketika ada 3 juta wisatawan yang datang ke Jogja.
"Sampah kota normal saja 210 ton perhari, dengan pergerakan wisatawan 3 juta, maka kita bisa hitung lonjakannya berapa. Per orang sisa hitungan sisa sampah itu 0,5 kilogram. Kita bisa kalikan saja itu sisa sampah nantinya 1,75 juta kilogram atau 1750 ton," pungkas Beny. (Fxh)