Stok LPG 3 Kg di DIY Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Photo Author
- Kamis, 6 Februari 2025 | 18:10 WIB
Ilustrasi - Pangkalan LPG 3 kilogram yang terdaftar di PT Pertamina (Persero).  (ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga)
Ilustrasi - Pangkalan LPG 3 kilogram yang terdaftar di PT Pertamina (Persero). (ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga)

Krjogja.com, YOGYA – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memastikan bahwa distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg atau gas melon tetap lancar, dengan stok mencukupi dan harga di pangkalan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Masyarakat diimbau tidak panik dalam mendapatkan gas bersubsidi ini.

"Kami masih menunggu arahan resmi dari Pemerintah Pusat atau surat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait kebijakan baru penjualan gas bersubsidi," ujar Kepala Disperindag DIY Yuna Pancawati di Yogyakarta, Rabu (5/2).

Menurut Yuna, kondisi di DIY masih kondusif, berbeda dengan beberapa daerah lain. Monitoring terakhir di Kota Yogyakarta, seperti Gondosuli, Jalan Sidikan, dan Wirogunan, menunjukkan harga LPG 3 kg stabil di Rp 18.000 per tabung dengan stok normal hingga Kamis (30/1). Pemantauan kembali dilakukan setelah Sabtu (1/2).

Di Gunungkidul, distribusi LPG 3 kg juga berjalan normal. Jika ada hari libur, pengiriman dilakukan sebelumnya. Namun, akibat informasi tentang larangan pengecer menjual LPG 3 kg mulai 1 Februari 2025, beberapa pengecer melakukan panic buying dengan membeli dua tabung di beberapa pangkalan. Meski begitu, distribusi tetap terkendali.

"Jumlah pengecer gas melon sangat banyak, sementara jumlah pangkalan di DIY mencapai ribuan. Pengecer bisa menjadi pangkalan dengan syarat memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan modal yang cukup," jelas Yuna.

Pemda DIY Dukung Kebijakan Baru dengan Masa Transisi

Pemda DIY mendukung kebijakan pengaturan penjualan gas bersubsidi, tetapi menekankan pentingnya masa transisi agar implementasi berjalan lancar.

"Kami memastikan harga di pangkalan masih sesuai HET, yaitu Rp 18.000 per tabung. Pemantauan distribusi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada pelanggaran harga," tegas Yuna.

Sementara itu, Ketua Bidang Elpiji Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Iwan Setiawan, menyatakan bahwa agen LPG 3 kg hanya mendistribusikan gas ke pangkalan yang ada di DIY.

"Terdapat 104 agen dan sekitar 7.500 pangkalan di DIY. Di Kota Yogyakarta, jumlah pangkalan cukup banyak, tetapi distribusi ke daerah luas seperti Sleman dan Gunungkidul lebih menantang karena aksesibilitas," ujar Iwan.

Pengecer Kini Berstatus Sub-Pangkalan

Menanggapi kebijakan Pemerintah Pusat, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa pengecer LPG 3 kg dapat kembali beroperasi mulai Selasa (3/2) dengan status baru sebagai sub-pangkalan. Pengecer akan dibekali sistem aplikasi untuk memastikan distribusi LPG lebih terkontrol dan tepat sasaran.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menginstruksikan agar pengecer kembali diizinkan menjual LPG 3 kg setelah mempertimbangkan dampak kebijakan awal yang melarang mereka beroperasi.

Dengan kuota sekitar 165 ribu tabung per hari, stok LPG 3 kg di DIY dinilai aman. Hiswana Migas DIY juga memastikan bahwa distribusi ke pangkalan berjalan lancar dan masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan gas bersubsidi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X