BRIN Inisiasi Konferensi Internasional ICSEEA di Jogja, Bahas Energi Ramah Lingkungan Implementatif Indonesia

Photo Author
- Rabu, 19 Februari 2025 | 12:30 WIB
Suasana konferensi internasional ICSEEA 2025 (Harminanto)
Suasana konferensi internasional ICSEEA 2025 (Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - Dalam lanskap global saat ini, bidang produksi dan manufaktur energi berada pada persimpangan kritis. Tantangannya adalah bagaimana memenuhi permintaan barang dan jasa dunia yang terus meningkat secara berkelanjutan sambil meminimalkan dampak lingkungan dan menjaga daya saing ekonomi.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar menyelenggarakan International Conference on Sustainable Energy Engineering and Application (ICSEEA) 2025 pada Rabu-Kamis, 19-20 Februari 2025 di Yogyakarta. Saat ini, meskipun energi terbarukan menjanjikan proses produksi yang lebih bersih dan pengurangan emisi gas rumah kaca, namun tetap memerlukan perencanaan dan investasi yang cermat dalam teknologi penyimpanan energi dan integrasi jaringan listrik.

Baca Juga: Masuki Periode ke-6 Perwita Group Umrahkan Ratusan Karyawan

Selain itu, secara ekonomi penerapan energi terbarukan harus selaras dengan struktur biaya manufaktur untuk memastikan daya saing dalam skala global. Sementara itu, proses manufaktur bersifat intensif energi. Penggunaan energi yang sangat bervariasi antar sektor dan wilayah dapat mencapai efisiensi yang lebih besar, tidak hanya mengurangi biaya namun juga mengurangi emisi karbon dan jejak lingkungan.

Dunia industri juga sedang menghadapi permasalahan terkait kesesuaian produk dengan standar kualitas dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Artinya, produk tersebut tidak berfungsi dari bebas cacat, berfungsi sebagaimana mestinya, dan memenuhi harapan pelanggan terkait kinerja dan kinerja.

Masalah ini sangat penting dalam industri energi dan manufaktur. Produk harus mematuhi peraturan keselamatan yang ketat untuk melindungi konsumen, pekerja, dan lingkungan.

Baca Juga: Diberdayakan BRI, UMKM Handicraft Asal Kebumen Sukses Gaungkan Produk Alam Indonesia di Dunia

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pengujian teknologi canggih adalah satu-satunya solusi dalam memastikan keselamatan dengan mengidentifikasi potensi bahaya dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan. Pengujian lanjutan teknologi diharapkan dapat memfasilitasi inovasi dan pengembangan produk dengan memberikan wawasan tentang sifat material, karakteristik kinerja, dan dampak lingkungan.

“Dunia sedang menghadapi peningkatan permintaan energi dan tantangan lingkungan, sangat penting bagi para produsen untuk berinovasi dan mengadopsi praktik berkelanjutan yang mengoptimalkan penggunaan efisiensi energi. Dengan mendorong solusi permasalahan energi yang inovatif dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur, kita dapat menciptakan ekonomi yang lebih bersih dan hijau sekaligus mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Cuk Supriyadi Ali Nandar, Kepala Organisasi Riset untuk Energi dan Manufaktur BRIN usai pembukaan, Rabu (19/2/2025).

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, konferensi internasional tentang rekayasa dan penerapan energi berkelanjutan ke-12 dengan topik Green Manufacturing: Integrating Renewable Energy and Advanced Testing Technology for Sustainable Future dilaksanakan. Ruang ini sebagai platform penting untuk dialog, pertukaran pengetahuan dan tindakan kolektif untuk mencapai visi ini.

Konferensi ini bertujuan menjelaskan jalur menuju pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Pakar energi dan manufaktur dari berbagai negara akan mengeksplorasi penelitian inovatif dan strategi kemitraan yang dapat mendorong perubahan positif dan mendorong perekonomian global yang lebih tangguh dan inklusif.

“Para pemimpin industri dapat berkumpul untuk membahas peran teknologi pengujian untuk menerapkan efisiensi energi dalam proses manufaktur menuju masa depan yang berkelanjutan. Komitmen bersama ini menjadi lebih kuat dari sebelumnya, dan saya yakin bahwa kemitraan yang terbentuk di sini akan menghasilkan perubahan yang nyata dan berdampak,” sambung Teguh Muttaqie, Kepala Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN.

BRIN memiliki kepentingan dalam hal ini, untuk menyaring teknologi-teknologi yang ada, untuk diimplementasikan di Indonesia. Saat inilah teknologi yang tepat guna dengan harga murah dan mudah digunakan menjadi hal yang berusaha diwujudkan BRIN untuk masyarakat Indonesia.

"Contohnya sampah, penanganan di luar dengan kita berbeda. Di sana kelembaban rendah, terpilah. Kita mungkin berbeda. Ini yang harus kita sesuaikan di Indonesia. Adanya sharing seperti ini sangat bermanfaat. Harapannya jadi kolaborasi lebih lanjut dan mengurai masalah serta menjawab tantangan ke depan," lanjut Teguh.

ICSEEA 2025 dihadiri oleh para peneliti internasional, perwakilan pemerintah, masyarakat industri, dan praktisi yang tertarik pada energi baru dan terbarukan, transportasi berkelanjutan, manufaktur ramah lingkungan, teknologi pengujian canggih, teknologi maritim ramah lingkungan, sistem instrumentasi dan topik terkait. Konferensi tersebut juga menampilkan temu industri dan pameran dari Parr Instrument USA dan PT Sarana Laboratorium Instrumentasi (SLI) yang menunjukkan peralatan pengujian terbaru, layanan konsultasi dari produsen terkemuka, dan penyedia teknologi dari sektor industri energi.

“Pertukaran ide dan kolaborasi antara berbagai macam pemangku kepentingan, serta komitmen untuk menangani isu-isu kritis bidang manufaktur sungguh menginspirasi. Hadir juga berbagai universitas yang harapannya bisa menandingi kebutuhan industri dengan penelitian,” tukas Mohamad Khoirul Anam, Ketua ICSEEA 2025. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X