Ramadan Harga Kebutuhan Pokok Naik, Cegah Spekulasi Harga Berlebih Distribusi Perlu Diawasi

Photo Author
- Selasa, 4 Maret 2025 | 18:50 WIB
Widarta, MM CDMP (Riyana Ekawati)
Widarta, MM CDMP (Riyana Ekawati)

KRJogja.com - YOGYA - Sudah menjadi 'tradisi' ketika menjelang Ramadan, saat Ramadan dan puncaknya ketika akan memasuki hari raya Idul Fitri harga-harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan (kenaikan). Tradisi berbuka puasa dengan hidangan istimewa serta meningkatnya aktivitas sosial.

Seperti buka puasa bersama, bahkan muncul sahur bersama turut mendorong lonjakan permintaan terhadap bahan pangan. Untuk itu diperlukan pemantauan (pengawasan) distribusi dan penindakan terhadap praktik penimbunan untuk mencegah spekulasi harga yang berlebihan.

Baca Juga: Toko Komputer di Jogja Ini Beri Diskon 20 Persen Bagi Pembeli Laptop dan Tablet Sepanjang Ramadhan

"Adanya kegiatan masyarakat berbelanja dalam jumlah besar, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk keperluan bisnis kuliner yang meningkat selama bulan puasa. Akibatnya, harga kebutuhan pokok pun merangkak naik.

Disitulah kemudian potensial muncul permainan harga hingga penimbunan terjadi untuk mencari keuntungan lebih," kata pengamat ekonomi sekaligus dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta, MM CDMP di Yogyakarta, Selasa (4/3).

Widarta mengatakan, apabila harga ditingkat hulu dinaikkan, maka pedagang eceran terpaksa mengikuti kenaikan harga di tingkat konsumen. Hal itu menyebabkan rantai distribusi menjadi semakin mahal, sehingga beban harga akhirnya harus ditanggung oleh masyarakat.

Baca Juga: Di Bulan Ramadan Jelang Pra Porprov Jateng, Latihan Cabor Terukur

Selain itu faktor lainnya seperti gangguan dalam distribusi dan stok barang juga perlu diperhatikan. Dampaknya beberapa wilayah mengalami keterlambatan distribusi akibat cuaca buruk, kemacetan, atau kendala logistik dan lainnya.

"Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan tentu berdampak signifikan bagi masyarakat. Terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah. Dengan daya beli yang terbatas, banyak keluarga harus mengurangi konsumsi atau mencari alternatif bahan makanan yang lebih murah," ungkapnya.

Menurutnya, guna mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan, pemerintah melakukan berbagai langkah strategis. Salah satu upaya yang sering dilakukan adalah operasi pasar.

Dalam operasi pasar ini pemerintah menyediakan bahan pokok dengan harga lebih murah di pasar-pasar tradisional. Selain itu, pemantauan distribusi dan penindakan terhadap praktik penimbunan juga dilakukan untuk mencegah spekulasi harga yang berlebihan.

Selain itu yang terpenting dalam membantu meredam lonjakan harga, diperlukan kesadaran masyarakat untuk berbelanja dengan bijak dan tidak melakukan pembelian 'jor-joran'. (Ria)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X