Krjogja.com - YOGYA - Pesawat Koala Air tipe ATR 72-600 yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta mengalami birdstrike saat mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Rabu (30/04/2025).
Akibatnya pesawat yang membawa 54 penumpang dan empat crew tersebut terbakar, lantaran mesin sisi kanannya mengalami birdstrike.
Hal itu terjadi ketika pesawat memasuki posisi long final di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Hal tersebut muncul dalam latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Baca Juga: Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 triliun
Sebelumnya juga disimulasikan kebakaran di ruang kerja PT Gapura Angkasa. Tepatnya di area Lost & Found Terminal A area kedatangan. Kebakaran mengakibatkan tiga korban luka.
General Manager Bandara Adisutjipto, Wibowo Cahyono Soekadi menjelaskan, setiap skenario dalam latihan telah dirancang sedetail mungkin agar menyerupai situasi nyata. Tujuannya untuk menguji kesiapan personel serta memastikan keefektifan dokumen dan prosedur yang ada.
"Meskipun latihan PKD dilakukan secara menyeluruh, tidak mengganggu operasional penerbangan maupun layanan bagi pengguna jasa di Bandara Adisutjipto Yogyakarta," ungkapnya.
Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) tahun 2025 sebagai upaya dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat yang berlangsung di Terminal A dan Area Sisi Uders Bandara Adisutjipto.
Baca Juga: Ada Kejadian Tragis, Kini Stasiun Ini Menjadi Angker
Latihan PKD merupakan bagian daripada komitmen perusahaan dalam merealisasikan program kerja mandatori yang dilaksanakan setiap 2/3 tahun.
Dan wujud daripada kepatuhan terhadap Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 479 tahun 2015 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil yang bertujuan untuk menguji kemampuan dan Kesigapan seluruh personal, serta untuk menguji Standard Operating Prosedur (50P) ketika terjadi keadaan darurat di bandara
Latihan PKD di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mencakup dua jenis latihan. Skala kecil (tabile top) dan skala besar yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise) dan simulasi kebakaran gedung fire buliding exercise).
Latihan dilakukan dengan dengan skenario realistis yang mencakup proses evakuasi, pemadaman api, pertolongan pertama pada korban hingga koordinasi tim dalam pengendalian situasi.
Baca Juga: Jokowi Laporkan Tuduhan Ijazah Palsu
