Eko Suwanto Ajak Pengusaha Ikut Gotong Royong Berdayakan Masyarakat Yogyakarta

Photo Author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 16:30 WIB
saat sosialisasi bersama dengan Dinas PMK dan Dukcapil DIY di Kotabaru Gondokusuman Yogyakarta (paling kanan) Foto Istimewa
saat sosialisasi bersama dengan Dinas PMK dan Dukcapil DIY di Kotabaru Gondokusuman Yogyakarta (paling kanan) Foto Istimewa

Krjogja.com- YOGYA - Gotong royong membangun Yogyakarta perlu lebih ditumbuhkan dan ada peran strategis pengusaha yang memiliki usaha di Yogyakarta untuk lebih berperan.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menegaskan hal ini saat sosialisasi bersama dengan Dinas PMK dan Dukcapil DIY di Kotabaru Gondokusuman Yogyakarta, Selasa, (27/5/2025).

"Kerja pemerintah daerah tentu terus kita dorong, bersama hadirnya gotongroyong pengusaha di Yogyakarta untuk lebih berperan tentu bisa bantu masyarakat lebih berdaya, dalam jalankan program pembangunan," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.

Dicontohkan kala terjadi bencana Covid-19, ada pelajaran berharga yaitu hadirnya praktek gotongroyong yang bisa bantu upaya penanganan bencana berjalan lebih baik. Semua pihak mengulurkan bantuan kepada korban yang membutuhkan.

Baca Juga: Makna DPRD DIY Suguhkan Wayang Kulit Lakon Duryudana Gugur, Refleksi Perjuangan Kebenaran Menjelang Tahun Baru

"Harapan saya, pengusaha perlu didorong gotongroyong yang lebih intens, harus lebih praksis. Jadi usaha yang dijalankan berdampak bagi lingkungan sekitar usaha mereka," kata Eko Suwanto.

Sejumlah problematika pembangunan, disebutkan butuh alokasi dana guna menyelesaikan masalah. Pelibatan dan kesediaan gotongroyong pengusaha harus mampu dorong hadirnya solusi. Misalnya urusan sosialisas pilah sampah dari rumah, sampah di olah yang organik, dipilah yang anorganik dan residu nya saja yang dikirim ke depo.

"Sejak awal perencanaan program, libatkan juga partisipasi swasta dalam urun gotongroyong nya. Jadi alokasi dana untuk kelurahan sebesar Rp 100 juta melalui skema danais, bisa bermakna dengan tambahan fiskal swasta, gotongroyong swasta," kata Eko Suwanto.

Sementara itu, Lurah Kotabaru, Urai Herman menyatakan skema pemanfaatan dana Rp 100 juta untuk penanganan stunting di anggaran 2025 kini sudah berjalan mulai dari workshop dan secara bertahap akan dilakukan pemberian bantuan kepada masyarakat.


"Workshop sudah dua kali, dan tahap pertama bagi telur, lalu ayam dan lele. Program ini dilaksanakan 7 bulan ke depan. Kita juga sudah ajak swasta berperan dalam upaya bangun Yogyakarta," kata Urai Herman. Lurah Kotabaru Yogyakarta. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

X