Sementara itu, Akhid Nuryati, anggota DPRD DIY dari Dapil Kulonprogo, menyoroti simbolisme arsitektur Monumen Bajra Sandhi yang mencerminkan semangat 17-8-45. “Ada 17 anak tangga, 8 tiang, dan panorama perjuangan 45 yang sangat inspiratif. Semua itu menggambarkan semangat perjuangan bangsa yang perlu terus dikobarkan,” ujarnya.
Sinau Pancasila: Investasi untuk Masa Depan Bangsa
Mengapa Eko Suwanto dan Komisi A DPRD DIY ngotot mendorong Pemda DIY serius menggarap program Sinau Pancasila? Karena mereka sadar bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak bisa diwariskan begitu saja. Ia harus ditanamkan, dipelajari, dan dihidupi dalam keseharian.
Dengan tantangan globalisasi, arus informasi yang cepat, dan krisis identitas generasi muda, Sinau Pancasila bukan sekadar agenda politik, tapi kebutuhan strategis nasional. Inilah yang coba didorong Eko Suwanto: agar Pemda DIY tak hanya menggelar seremoni, tapi juga investasi nyata melalui kebijakan dan anggaran yang berpihak pada pendidikan ideologi bangsa.
"Bangun museum, gelar diskusi, hidupkan media edukatif—itulah bentuk komitmen nyata Sinau Pancasila di era digital ini," pungkas Eko Suwanto. (*)
