Krjogja.com — YOGYA - Peringatan Bulan Bung Karno 2025 menjadi ajang pembuktian konsistensi PDI Perjuangan dalam menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas perjuangan politik yang nyata.
Melalui pembagian beasiswa pendidikan kepada lebih dari 50.000 siswa se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), partai berlambang banteng ini menunjukkan keberpihakan konkret terhadap masa depan generasi muda dan kelangsungan cita-cita proklamator bangsa.
Dalam kegiatan Bulan Bung Karno yang dipusatkan di Gunungkidul dan di DPD PDI Perjuangan DIY, selama tiga hari 21-23 Juni 2025, sangat terlihat pembelaan pada Hai pendidikan warga.
Baca Juga: Hak Pendidikan dan Peran Guru PAUD Jadi Sorotan Esti Wijayati dalam Sosialisasi 4 Pilar
Langkah ini bukan yang pertama, dan bukan pula simbolik semata. PDI Perjuangan telah berulang kali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan keadilan sosial melalui jalur pendidikan, sebagaimana selalu ditekankan dalam setiap platform politiknya.
Bulan Bung Karno 2025, yang mengusung tema “Setialah Kepada Sumbermu”, secara substantif mengangkat pendidikan sebagai fondasi kekuatan rakyat. Subtema “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa untuk Indonesia Raya” menjadi bukti bahwa partai ini tidak sekadar mewarisi ajaran Bung Karno, tetapi juga aktif membumikannya.
Keterlibatan Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Lingkungan Hidup, dalam kegiatan ini mempertegas kesinambungan antara perjuangan ideologis dan kerja kebijakan di parlemen.
Esti selama ini dikenal sebagai legislator yang konsisten memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dalam bidang pendidikan—dari dorongan terhadap beasiswa, penguatan pendidikan karakter, hingga perlindungan hak guru.
Baca Juga: Nuryadi : Pindah dari Malioboro, Gedung Baru DPRD DIY Akan Lebih Dekat dengan Rakyat
Pernyataannya dalam acara tersebut, “Melalui pendidikan, kita membentuk generasi yang sadar sejarah, kuat secara intelektual, dan siap mengabdi kepada tanah air,” mencerminkan bahwa bantuan beasiswa ini bukan sekadar pemberian materi, tetapi bagian dari nation and character building yang menjadi inti ajaran Bung Karno.
Secara struktural, kegiatan ini juga menjadi gambaran bahwa PDI Perjuangan mampu mengonsolidasikan mesin partainya dari tingkat pusat hingga daerah untuk menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Nuryadi, menegaskan bahwa program beasiswa ini adalah hasil kerja gotong royong dari semua jenjang kepengurusan partai. Dengan pendekatan kolektif tersebut, partai mampu memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.
Dari sisi politik, program semacam ini menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tidak sekadar fokus pada kontestasi elektoral, melainkan pada kerja-kerja keberpihakan yang berkelanjutan.