Pastikan Kemudahan Layanan, Direktur TI BPJS Kesehatan Cek Digitalisasi di FKTP

Photo Author
- Jumat, 18 Juli 2025 | 22:49 WIB
 Direktur TI BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan meninjau implementasi sistem i-Care JKN di Klinik Intan, Yogyakarta (17/07)  (ISTIMEWA)
Direktur TI BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan meninjau implementasi sistem i-Care JKN di Klinik Intan, Yogyakarta (17/07) (ISTIMEWA)

 

KRJOGJA.com –YOGYA – Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan melakukan pengecekan langsung terhadap proses digitalisasi layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Edwin menekankan pemanfaatan dua sistem unggulan yang terbukti nyata memberikan kemudahan yaitu Informasi Pencarian Riwayat Pelayanan Kesehatan (i-Care JKN) dan Aplikasi Mobile JKN.

“Transformasi digital menjadi titik krusial yang harus kita upayakan bersama agar layanan menjadi mudah, cepat dan setara. I-Care JKN kami bangun untuk membantu petugas medis di lapangan mengetahui riwayat kesehatan seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagai lini terdepan dan pertama dalam memberikan layanan kesehatan, kami berharap sistem ini dimanfaatkan secara optimal di FKTP,” ujar Edwin usai melakukan pengecekan langsung di Klinik Intan, Kamis (17/07).

Edwin mengatakan, i-Care JKN menyediakan riwayat pelayanan kesehatan peserta dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Sistem ini menjadi alat bantu yang efektif saat tenaga medis memberikan pelayanan kepada pasien yang kesulitan menjelaskan riwayat kesehatan sebelumnya atau pasien kunjungan yang datang dari luar kota.

Baca Juga: Sikat Filipina, Timnas Indonesia Buka Jalan ke Semifinal

“Penegakan diagnosa menjadi lebih cepat dan akurat didukung dengan riwayat data yang valid dalam i-Care JKN. Sistem ini kami lengkapi dengan keamanan dan perlindungan data yang baik sehingga terjaga,” tegas Edwin.

Dari sisi peserta, BPJS Kesehatan menghadirkan Aplikasi Mobile JKN yang dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh peserta melalui gawai masing-masing. Dalam hal pelayanan di fasilitas kesehatan, Edwin mengatakan fitur Pendaftaran Pelayanan atau antrean online menjadi terobosan untuk mengurai antrean. Peserta bisa mengambil antrean di Aplikasi Mobile JKN, bisa memilih antrean di FKTP atau di rumah sakit jika sudah memiliki rujukan.

“Setelah mendaftar lewat aplikasi, peserta tinggal datang saja ke fasilitas kesehatan sesuai waktu yang tertera. Tidak perlu lagi peserta datang sejak pagi-pagi sekali untuk mendapatkan antrean. Apalagi jika pasien memang memiliki jadwal rutin atau yang sudah lanjut usia bisa dibantu anak atau cucunya sehingga saat kontrol bisa lebih cepat, tidak terlalu lelah dan lama menunggu, lebih efektif efisien,” ujar Edwin.

Baca Juga: Tantangan Banyak, Gerakan kesehatan Muhammadiyah Dioptimalkan

Dengan sistem antrean online peserta memiliki kepastian layanan. Saat hadir di fasilitas kesehatan peserta sudah mengantongi antrean. Edwin menambahkan, berjalannya antrean juga dapat dipantau dari aplikasi sehingga peserta bisa memperkirakan kapan harus datang ke klinik atau rumah sakit.

“Pemanfaatan antrean online mendukung pengelolaan fasilitas kesehatan menjadi lebih optimal. Tidak perlu lagi menambah lahan parkir atau bangku tunggu misalnya, karena alur dan arus pasien yang datang menjadi jelas. Sumber daya yang dimiliki bisa dimanfaatkan untuk upaya peningkatan kualitas layanan dan pengembangan lain yang positif. Segala upaya digitalisasi ini kami harap bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Edwin.

Sementara itu perwakilan Klinik Intan dr. Rizna Puspita Sari, mengatakan i-Care JKN sangat bermanfaat dalam mendukung operasional pelayanan kepada pasien. Pemanfaatan telah dilakukan sejak sistem ini diluncurkan pada pertengahan 2023 lalu.

Baca Juga: PSI DIY Mendukung Agus Mulyono Herlambang Gantikan Kaesang

“Pengalaman kami, sistem i-Care JKN sangat bermanfaat. Pernah saat itu ada pasien dari luar kota, mengeluhkan sakit dan kami tidak mengetahui riwayat kesehatan pasien tersebut. Kemudian, kami cek melalui i-Care JKN dan datanya tersedia sehingga saat itu pengobatan dan diagnosa menjadi lebih cepat kami lakukan,” kata Rizna.

Rizna berharap transformasi digital yang diupayakan bersama ini dapat mendukung peningkatan kepuasan peserta dan kualitas kesehatan di Yogyakarta.“Semoga ke depan semakin baik lagi dan memberikan manfaat tidak hanya bagi peserta namun juga fasilitas kesehatan sebagai pemberi layanan,” kata Rizna.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X