Jamasan Pusaka Pasaderekan Trah HB II Berlangsung Penuh Makna

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 05:46 WIB
Saki Maeta, mahasiswa program doktor Universitas Kobe Jepang  aktif menanyakan dan mendokumentasikan proses jamasan. Ia sedang menyusun disertasi tentang Kejawen.
Saki Maeta, mahasiswa program doktor Universitas Kobe Jepang aktif menanyakan dan mendokumentasikan proses jamasan. Ia sedang menyusun disertasi tentang Kejawen.

“Untuk kegiatan jamasan ini, terdaftar puluhan pusaka yang berasal dari anggota trah dan masyarakat umum,” tambah ketua panitia kegiatan RM. Timur Prasetyo.

Hal yang menarik dari jamasan ini terdapat relatif banyak pusaka yang berasal dari jaman Majapahit yang telah berusia ratusan tahun. Juga terdapat beberapa keris unik seperti jenis Patrem, sebuah keris agak kecil yang lazim dibawa perempuan untuk perlindungan diri. Ada pula keris jenis Sombro yang dibuat oleh empu jaman Majapahit yang kabarnya murni dibuat tapa tempa melainkan sekedar pijitan tangan. Lainnya adalah keris jenis Jangkung yang lazim disandang anak-anak.

Baca Juga: 82 Starter Bersaing di GO Jokteng RC Track

“Perkembangan kedudukan keris, pada orang Jawa nampak semakin penting, bahkan dianggap sebagai salah satu identitas. Upacara jamasan ini mencerminkan adanya jiwa kebersamaan, gotong royong, sifat ketelitian, dan religiutas. Makna penempelan keris pada kayu Tesek dan Gaharu pada tahap akhir yang bertujuan memulihkan kodam pada keris menjadi simbol betapa, keris diyakini memiliki nilai tidak sekedar fisik,” pungkas konseptor kegiatan Hary Sutrasno.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X