Krjogja.com - YOGYA - Di tengah upaya pemerintah mempercepat transformasi digital, pengadaan barang dan jasa turut mengalami revolusi senyap yang tak kalah penting. Podcast Insight episode ke-13 yang tayang di kanal YouTube Kedaulatan Rakyat TV mengupas topik ini secara mendalam: “Peran Teknologi dalam Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.”
Dibawakan oleh host Tako Mintardja, episode ini menghadirkan dua narasumber kunci: Amir Syarifudin, anggota Komisi C DPRD DIY, dan Yulius Heri Krismunanto, S.E., Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Pertama dari Biro PBJ Setda DIY.
Kini, proses pengadaan pemerintah tidak lagi melulu soal tumpukan berkas, stempel basah, dan birokrasi panjang. Pemerintah telah melangkah lebih jauh dengan memanfaatkan platform seperti SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan), SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik), hingga e-purchasing melalui e-katalog.
"Teknologi bukan hanya alat bantu, tapi sudah menjadi fondasi tata kelola pengadaan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel," ujar Yulius dalam podcast berdurasi 60 menit ini.
Sistem digital memungkinkan pelaksanaan tender dan belanja langsung dilakukan sepenuhnya secara online, mengurangi potensi penyimpangan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Sementara itu, dari perspektif pengawasan legislatif, Amir Syarifudin menekankan pentingnya teknologi sebagai jembatan keterbukaan informasi kepada publik, termasuk pelaku UMKM lokal.
"SPSE dan SIRUP memperluas akses informasi. Tapi pertanyaannya: apakah semua OPD di DIY memanfaatkannya secara optimal?" ujar Amir. Ia juga menyoroti pentingnya penguatan SDM dan integrasi data antar-OPD sebagai prasyarat keberhasilan digitalisasi pengadaan.
Salah satu poin menarik dari diskusi ini adalah bagaimana teknologi membuka pintu lebih lebar bagi pelaku usaha kecil. Dengan informasi yang lebih mudah diakses, persaingan pun menjadi lebih sehat. UMKM tak lagi tersisih dari sistem tender yang dulu hanya dikuasai pemain besar.
"e-Katalog itu ibarat pasar digital. Siapa pun bisa masuk dan menawarkan produk—asal siap bersaing dari segi harga dan kualitas," kata Yulius.
Tak berhenti di sistem elektronik saat ini, podcast ini juga menyinggung masa depan pengadaan yang lebih canggih: pemanfaatan big data untuk analisis kebutuhan dan AI untuk evaluasi kinerja penyedia.
"Dengan integrasi teknologi lanjutan, pengadaan bisa lebih adaptif terhadap dinamika pembangunan di lapangan," tambah Yulius.
Program Podcast Insight kian menunjukkan posisinya sebagai medium strategis yang menjembatani diskusi antara pembuat kebijakan dan publik.
Episode ini bukan sekadar obrolan tentang sistem digital, tapi juga refleksi bersama: sudah seberapa siapkah kita—dari sisi teknologi, SDM, hingga regulasi—untuk menjadikan pengadaan sebagai tulang punggung belanja publik yang efisien dan berkeadilan?
Tonton ulang episode ini di kanal YouTube Kedaulatan Rakyat TV dan temukan bagaimana teknologi tak hanya mempercepat proses, tapi juga membangun kepercayaan publik dalam setiap rupiah belanja negara. (*)