Dari Imogiri ke Panggung Nasional: Ibnu Sunanto dan Aplikasi Jogjakita, Bukti Teknologi Bisa Berpihak pada Rakyat

Photo Author
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:45 WIB

KRJogja.com – Tak banyak yang tahu bahwa sebuah aplikasi transportasi lokal yang kini ramai digunakan warga Jogja lahir dari tangan dingin pemuda asal Imogiri, Bantul. Dialah Ibnu Sunanto, sosok visioner di balik lahirnya Jogjakita, aplikasi transportasi digital karya anak Jogja yang kini bersaing dengan raksasa digital nasional.

Perjalanan Ibnu dimulai dari hal sederhana: berjualan pulsa di kampung halaman. Namun, siapa sangka, dari usaha kecil itu lahirlah PT Bimasakti Multi Sinergi, perusahaan fintech nasional yang kini berkantor pusat di Surabaya.

Melalui tangan kreatifnya, Ibnu melahirkan berbagai produk digital ternama seperti:

  • Speedcash: dompet digital berizin resmi dari Bank Indonesia

  • Fastpay: sistem pembayaran tagihan dan PPOB

  • Winpay: payment gateway

  • InstaQRIS: solusi QRIS mandiri untuk UMKM

  • Winme & Pulsagram: platform digital untuk penjualan dan pulsa murah

Tak main-main, Speedcash bahkan tercatat sebagai salah satu dari sedikit penyedia jasa pembayaran berlisensi PJP-1 dari Bank Indonesia, sejajar dengan OVO, DANA, dan GoPay.

“Kami ingin menghadirkan layanan digital yang tidak hanya cepat dan aman, tapi juga berpihak pada masyarakat,” ujar Ibnu dalam wawancara eksklusif, Jumat (25/7/2025).

Khusus untuk tanah kelahirannya, Ibnu menciptakan Jogjakita. Aplikasi ini bukan hanya sekadar ojek online biasa. Di dalamnya tersemat semangat gotong royong dan teknologi sosial.

Uniknya, Jogjakita adalah satu-satunya aplikasi transportasi di dunia yang menggabungkan fitur media sosial, memungkinkan warga berinteraksi, saling berbagi informasi, dan membangun koneksi lokal.

“Jogjakita lahir sebagai solusi mobilitas sekaligus ruang komunikasi warga. Semua pengemudinya adalah warga Jogja asli, dan UMKM kuliner kami tidak kenakan komisi,” tegas Ibnu.

Di tengah ketimpangan sosial yang masih terjadi, Ibnu melihat angka kemiskinan DIY yang mencapai 412.700 jiwa (data BPS DIY, 2024) sebagai panggilan untuk berbuat. Melalui Jogjakita, ia memprakarsai berbagai program sosial seperti:

  • Pengantaran gratis untuk anak yatim ke sekolah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X