BI DIY, ISEI Jogja dan Pemda DIY adakan Yogyakarta Economic Symposium (YES) 2025

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 17:24 WIB
Dari kiri ke kanan: Hermanto (Deputi Kepala Perwakilan BI DIY), Sri Darmadi Sudibyo (Kepala Perwakilan BI DIY) &  Arya Jodilistyo (Ekonom KPwBI DIY) (istimewa)
Dari kiri ke kanan: Hermanto (Deputi Kepala Perwakilan BI DIY), Sri Darmadi Sudibyo (Kepala Perwakilan BI DIY) & Arya Jodilistyo (Ekonom KPwBI DIY) (istimewa)


KRjogja.com - YOGYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta dan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kembali menyelenggarakan event Yogyakarta Economic Symposium (YES) 2025. Pada tahun-tahun sebelumnya event yang sama bertajuk Jogja Economic Forum (JEF). Topik YES 2025 adalah “Peran Investasi dalam Mendorong Ketahanan Pangan untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”.

“Event YES 2025 terdiri dari 2 event yaitu Call for Paper (CFP) dan Seminar”, jelas Sri Darmadi Sudibyo (Kepala KPwBI DIY) disampaikan pasa saat rapat koordinasi dengan para juri di Kalluna Resto, Kotabaru, Yogyakarta (Rabu, 20/08/25). Menurut Sudibyo, tahapan proses CFP sudah dimulai sejak Februari 2025 dan diseleksi 10 paper terbaik dari 153 paper yang masuk. Presentasi finalis 10 paper (5 paper kelompok umum/mahasiswa doktoral dan 5 paper kelompok mahasiswa sarjana/magister) akan diselenggarakan 25 Agustus 2025.

Sudibyo menjelaskan YES 2025 yang menghadirkan Prof. Dr. Bustanul Arifin, M.Sc (Guru Besar Unila/Pengurus Pusat ISEI) dan Aria Nugrahadi, ST., M.Eng (Pj. Sekretaris Daerah DIY). Event ini akan diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2025. Kedua event tersebut diselenggarakan di Hotel Alana Palagan, Yogyakarta.

Baca Juga: Terungkap, Penyebab Leher Korban Ditusuk Sampai Tewas

Peserta seminar tersebut berasal dari pemangku kepentingan seperti Dinas/Lembaga di lingkungan Pemda DIY dan Kabupaten/Kota DIY, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, Pengurus/Anggota ISEI Cabang Yogyakarta dan Media Massa. Sudibyo berharap, dari kedua event tersebut dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk pembangunan ekonomi di DIY, khususnya dari aspek ketahanan pangan dan investasi.

“Secara kuantitas jumlah paper CFP sedikit menurun namun secara kualitas lebih baik dibandingkan tahun lalu”, ungkap Arya Jodilistyo (Ekonom KPwBI DIY) salah satu juri YES 2025. Menurut Jodi, metodologi yang digunakan juga bervariatif dan kekinian. Salah satu keterbatasan yang ada dari mayoritas paper yang masuk adalah rekomendasi kebijakan yang kurang implekemtatif atau operasional.

“Topik YES 2025 sesuai dengan kondisi perekonomiaan saat ini, termasuk di DIY”, jelas Y. Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta) yang juga menjadi juri CFP. Menurut Susilo, hubungan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi bersifat resiprokal, di mana ketahanan pangan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan stabilitas sosial. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi yang kuat memungkinkan investasi dan kebijakan untuk meningkatkan dan menjaga ketahanan pangan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X