Krjogja.com - YOGYA - Tragedi meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang terlindas mobil rantis Brimob saat unjuk rasa di Jakarta masih menyisakan duka mendalam. Selain Presiden RI Prabowo Subianto yang menyatakan keprihatinannya, kalangan akademisi pun turut bersuara.
Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (KAPSIPI) melalui Ketua Umumnya, Prof. Dr. Dyah Mutiarin M.Si (Arin), menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. “Kami berdoa almarhum husnul khotimah, dan keluarga diberi kekuatan,” ucap Prof. Arin dalam pernyataan resmi, Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: Jaga Sukoharjo Aman, Bupati Pimpin Doa Bersama Lintas Agama
Namun lebih dari sekadar ungkapan duka, KAPSIPI juga menilai eskalasi politik nasional yang kian memanas perlu mendapat perhatian serius. Melalui siaran persnya, KAPSIPI menyerukan tiga poin moral sebagai sikap akademisi pemerintahan:
Pemerintah diminta mencabut dan membatalkan seluruh kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
Semua pihak diimbau menahan diri dari tindak kekerasan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan peradaban.
Baca Juga: Buntut Demo Berujung Anarki, 99 Demonstran Ditangkap Polisi
Penyelenggara negara dituntut memberi teladan dengan sikap dan tindakan yang mencerminkan etika pejabat publik.
“Seruan moral ini adalah wujud kepedulian akademisi terhadap arah demokrasi dan kemanusiaan di negeri ini,” tegas Prof. Arin yang juga Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Sekretaris Umum KAPSIPI, Budiman S.IP., M.Si., menambahkan, sejak berdiri pada 2014 KAPSIPI konsisten menjadi wadah pengembangan Ilmu Pemerintahan, baik secara akademis maupun praktik penyelenggaraan negara. “Kami terus berupaya memberi kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Melalui seruan moral ini, KAPSIPI berharap eskalasi politik dapat diredam, tragedi serupa tak terulang, dan arah pemerintahan Indonesia kembali berpihak pada rakyat serta nilai-nilai kemanusiaan. (*)