Krjogja.com - YOGYA - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono bersama putranya, RM Gustilanthika Marrel Suryokusumo (Mas Marrel), menyalurkan bantuan sembako dari Kraton Yogyakarta untuk masyarakat Yogyakarta. Pengemudi ojek online, porter stasiun, petugas parkir hingga masysrakat bergabung bersama di Pabrik Taru Martani, Minggu (7/9/2024).
Aksi sosial tersebut menjadi bagian dari rangkaian Hajad Dalem Grebeg Maulud tahun 2025/Dal 1959, yang digelar delapan tahun sekali. GKR Condrokirono mewakili ayahnya, Sri Sultan HB X bertemu langsung masyarakat, berterimakasih dan menegaskan bahwa kegiatan berbagi ini semata-mata bentuk kepedulian kepada masyarakat.
Baca Juga: Meriahkan Pasar Minggu TB Embung Giwangan, Puluhan Peserta Ikut Ramaikan Senam Sehat
"Kami dari Kraton Yogyakarta ingin berbagi, tidak ada maksud lain. Terimakasih kepada seluruh masyarakat Yogyakarta yang telah menjaga Yogya tetap istimewa, adem, ayem, tentrem," ungkapnya.
Senada dengan sang ibu, Mas Marrel menyebutkan bahwa harmoni dan ketenangan Yogyakarta tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Dinamika yang terjadi beberapa waktu terakhir berhasil dilewati dengan kebersamaan masyarakat dan keinginan untuk hidup rukun bersama.
"Kemarin banyak rangkaian acara aspirasi di berbagai kota, tetapi di Yogyakarta tetap adem ayem. Itu berkat masyarakat yang ikut menjaga bersama. Tanpa warga, Yogyakarta tidak akan seperti ini. Ini bentuk apresiasi kami, mari terus menjaga Yogya agar tetap rukun," tandas Marrel.
Baca Juga: Kepala Sekolah, Guru dan Siswa SMAN 1 Ngaglik Antusias ikuti Literasi Digital Sikomhati.id untuk Pengurangan Cyberbullying
Sementara, Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, menambahkan bahwa pembagian sembako merupakan wujud syukur atas kondisi Yogyakarta yang tetap aman dan kondusif. Widihasto menyebutkan, total penerima bantuan pada hari itu mencapai 800 orang dari target 2.500 penerima.
"Bantuan yang diberikan berupa paket sembako berisi beras, gula, dan minyak. Hari ini titik pertama di Museum Kereta Kraton untuk 304 pengemudi andong wisata yang diserahkan GKR Hayu. Titik kedua di Taru Martani ada 501 penerima, mulai dari porter, tukang becak, driver ojol, pedagang kaki lima, tukang parkir, relawan bencana, hingga penggerobak sampah," ungkap Hasto.
Tradisi berbagi dalam rangkaian Grebeg Maulud ini diharapkan tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan antara Keraton dan warga Yogyakarta. (Fxh)