Krjogja.com - YOGYA - Pariwisata telah lama menjadi salah satu pilar utama perekonomian global, dengan dinamika dan tren yang terus berkembang. Keberadaan DIY sebagai salah satu magnet pariwisata Indonesia, memiliki posisi yang unik dan strategis.
Tidak hanya karena DIY identik dengan kota budaya dan pendidikan, tapi juga menyimpan potensi luar biasa untuk pengembangan pariwisata. Oleh karena itu lewat Jogja Tourism Talk & Table Top Jogja Travel Exchange (JTE) 2025 diharapkan bisa menciptakan kolaborasi yang harmonis antara tiga pilar utama pariwisata.
Baca Juga: Hujan Deras, Banyumas Dikepung Banjir dan Longsor, Jalur Alternatif Banyumas–Cilacap Lumpuh Total
Program yang diinisiasi DPD Insan Pariwisata Indonesia (IPI) DIY dan Pemkot Yogyakarta tersebut, diharapkan mampu mendatangkan gelombang wisatawan menuju Kota Pelajar.
"Lewat JTE 2025 ini diharapkan bisa terwujud sinergi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan untuk mengeksplorasi potensi tak terbatas pariwisata Yogyakarta. Dengan begitu bisa menghasilkan pengalaman edukasi dan petualangan yang tak terlupakan, dalam balutan pesona budaya yang memukau.Sehingga JTE 2025 akan menjadi platform bagi buyers dan sellers untuk mengeksplorasi dan mempertemukan penawaran paket wisata inovatif yang menggabungkan unsur pembelajaran yang inspiratif," kata Ketua panitia Jogja Travel Exchange (JTE) 2025 Hariawan disela-sela acara Jogja Tourism Talk & Table Top Jogja Travel Exchange (JTE) 2025 di Graha Pandawa, Kamis (11/9).
Baca Juga: Pameran 'Baur Wadon' Delapan Seniman Perempuan Kembali ke Rumah Jogja Gallery
Menurut Hariawan, kegiatan tersebut ikuti oleh 250 buyer dan seller ada 70 perusahaan. Adapun untuk Buyer dari kalangan travel agent seluruh Indonesia. Harapan dari agenda tersebut bisa mempromosikan wisata budaya sehingga menjadi saya tarik bagi para wisatawan mancanegara.
Sedangkan Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menuturkan, industri pariwisata berkembang pesat di Kota Yogyakarta dengan tersedianya hotel, restoran, spa, karaoke, dan usaha lain.Keberadaan berbagai usaha pariwisata tersebut, mendukung keunggulan wisata di Yogyakarta, dengan wisata alam yang indah, terutama di kabupaten-kabupaten sekitar Kota Yogya.
"Kami berharap event JTE ini akan menambah okupansi hotel, dengan kehadiran para buyers di Kota Yogya, dan juga berimbas positif bagi perekonomian," ujar Wawan.
Dalam kesempatan itu Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara mengungkapkan, tantangan yang harus dihadapi oleh industri pariwisata saat ini semakin beragam.
Dalam menghadapi tantangan tersebut memerlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat. Semua itu perlu dilakukan untuk menciptakan strategi yang efektif dalam mempromosikan dan mengembangkan pariwisata.
"Memang tidak bisa dipungkiri bahwa industri pariwisata sedang tidak baik-baik saja. Kondisi itu bukan hanya terjadi di Yogya tapi hampir di seluruh dunia.Tapi dengan adanya kegiatan ini diharapkan teman-teman pariwisata bisa tetap semangat dan terus berupaya meningkatkan kualitas diri maupun layanan. Dengan begitu pariwisata bisa semakin berkembang dan meningkatkan perekonomian masyarakat," terangnya. (Ria)