Pameran 'Baur Wadon' Delapan Seniman Perempuan Kembali ke Rumah Jogja Gallery

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 15:45 WIB
G.B.P.H. Prabukusumo hadir untuk membuka pameran (Istimewa)
G.B.P.H. Prabukusumo hadir untuk membuka pameran (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Jogja Gallery kembali menghadirkan ruang pertemuan seni yang hangat melalui pameran rupa bertajuk “NAVADASHA: BAUR WADON”, berlangsung pada 10–25 September 2025. Pameran ini resmi dibuka oleh G.B.P.H. Prabukusumo, menandai momentum refleksi perjalanan Jogja Gallery yang telah memasuki usia ke-19 tahun.

Pameran ini menghadirkan delapan seniman perempuan yang sebelumnya pernah menggelar pameran tunggal di Jogja Gallery: Rina Kurniyati, Astuti Kusumo, Trie Utami, Laila Tifah, Dyan Anggraini, Lully Tutus, Tina Wahyuningsih, dan Setia Utami. Kini, mereka kembali “pulang” ke galeri yang pernah menjadi rumah artistiknya, dengan membawa narasi, perspektif, dan perjalanan panjang dalam berkesenian.

Baca Juga: Prediksi PSIM Yogyakarta vs Borneo FC di BRI Super League Pekan Kelima

“Baur Wadon” tidak sekadar menampilkan karya, tetapi menjadi ruang pertemuan gagasan—sebuah “rewang” yang mempertemukan laku pribadi dalam bingkai kolektif. Cahaya lentera yang dibawa masing-masing seniman, simbol perjalanan dan mimpi yang ditempuh, kembali disatukan di Jogja Gallery sebagai tanda berbagi, beristirahat, sekaligus menumbuhkan harapan baru.

Kuratorial pameran menggarisbawahi bagaimana seni rupa perempuan tidak pernah tunggal. Ia lentur, penuh empati, namun juga tegar menghadapi perubahan. Lentera-lentera kisah yang dibawa para seniman ibarat energi yang kelak akan terbang ke arah berbeda, membawa bisikan harapan agar selalu menemukan jalan pulang.

Baca Juga: BAP DPD RI Terima 12 Laporan Sengketa Lahan, Senator DIY Pimpin Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Pameran “Baur Wadon” mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Cat Emco, Durian Gokil, TVRI, DictyArt, Nonton Pameran, JAW, Asking Media, Stay on Jogja, Star FM, Kedaulatan Rakyat, Impessa, dan Grongsociuss.

Bagi pecinta seni rupa, ini bukan hanya pameran, tetapi juga perayaan pulang: saat seniman, karya, dan rumah lamanya kembali menyatu, menyalakan cahaya kolektif yang lebih terang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X