Krjogja.com - YOGYA - Kedutaan Besar Prancis- Institut français d’Indonésie (IFI) mengumumkan bahwa Kementerian Kebudayaan Prancis telah menganugerahkan gelar Officier dans l’Ordre des Arts et des Lettres kepada Garin Nugroho, salah satu penghargaan kebudayaan tertinggi Prancis.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Y.M. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, pada acara JAFF 2025 French Night di IFI Yogyakarta.
Y.M. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN mengatakan Prancis mendapat kehormatan untuk mengapresiasi seorang seniman dengan kontribusinya yang telah memupuk dialog yang bermakna dan berkelanjutan antara Indonesia dan Prancis.
“Karya sinematik Garin Nugroho serta perannya sebagai pemimpin dalam lanskap budaya Indonesia, telah menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sinema Asia Tenggara. Berkat keterlibatannya yang mendalam dengan Prancis, ia telah memperkuat hubungan antara komunitas film kita dan memperkuat kerja sama budaya antara kedua negara kita,” ujar Fabien (1/12/25).
Didirikan pada tahun 1957, Orde Seni dan Sastra memberikan penghargaan kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa di bidang kebudayaan, baik di Prancis maupun di seluruh dunia.
Baca Juga: Truk Air Mineral Terguling di Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo
Sejak debut filmnya “Cinta dalam Sepotong Roti” (1990), Garin Nugroho terus-menerus mengeksplorasi dan mengembangkan bahasa sinematik.
Film ikoniknya “Daun di Atas Bantal” menjadi film Indonesia pertama yang terpilih di Festival Film Cannes (Un Certain Regard) pada tahun 1998, membuka babak sejarah baru bagi sinema Indonesia di Prancis dan kancah internasional.
Keterlibatan Prancis dengan karya Garin tetap terjalin kuat. Pada 10 Desember 2025, “Daun di Atas Bantal” akan ditayangkan sebagai pembuka “Panorama Sinema Indonesia” di Cinémathèque française di Paris, sebuah pameran retrospektif besar yang mencakup puluhan tahun perkembangan sinema Indonesia dan membawa sutradara-sutradara Indonesia terkemuka ke Paris.
"Penghormatan dari Perancis ini mengingatkan saya pada perjalanan panjang yang saya lalui bersama Perancis," ujar Garin.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Ibu Irene Umar turut berbangga atas terbentuknya praktik baik tersebut.(*3)