KRjogja.com - BANTUL - Untuk kedelapan kalinya Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menyelenggarakan International Jogjakarta Karawitan Festival (Jogjakarfest) 2025, Jumat (5/12/2025). Kegiatan ini merupakan program rutin dan menjadi forum internasional yang menampilkan dinamika, inovasi, serta jejaring global dalam seni karawitan.
Kali ini, Jogjakarfest 2025 mengusung tema 'Karawitan Resonance in the Arena of Connectivity and Global Dynamics' yang menghadirkan ruang untuk berdialog, berkolaborasi, dan membangun hubungan lintas budaya melalui pertunjukan.
Penanggungjawab kegiatan Dr Sn Asep Saepudin SSn MA yang juga Ketua Jurusan Karawitan, Kamis (4/12/2025), menyebutkan, rangkaian kegiatan ini terdiri dari International Webinar, Jogjakarfest Virtual Concert, dan Jogjakarfest Live Concert.
Baca Juga: Buntut Dosen Wanita Tewas, Pamen Polda Jateng AKBP B Resmi Dipecat
International Webinar pukul 08.00-11.00 WIB pembicara Dr Peter Moran (Irlandia), Mohamad Musa Bin Bahadin (Malaysia), dan Dr Asep Saepudin SSn MA (Indonesia), dengan moderator Galih Prakasiwi SSn MA. Jogjakarfest Virtual Concert pukul 15.00 WIB disiarkan streaming Youtube, sedang Jogjakarfest Live Concert pukul 19.00 WIB di Concert Hall ISI Yogyakarta.
Ketua Panitia Marsudi SKar MHum mengatakan, salah satu agenda penting Jogjakarfest 2025 adalah implementasi kerja sama antara ISI Yogyakarta dan University College Dublin (Irlandia). Kolaborasi ini diwujudkan dalam bentuk penciptaan karya bersama yang dikembangkan melalui proses latihan intensif selama sekitar dua minggu.
Hasil karya kolaboratif tersebut dipentaskan pada agenda Live Concert Jogjakarfest. Selain proses berkarya, implementasi kerja sama juga diwujudkan dalam penyelenggaraan Workshop Musik Tradisional Irish yang berlangsung pada Kamis (4/12/2025) dengan narasumber Mark Redmond dan Dr Peter Mora.
Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Warnai Inflasi DIY November
"Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memperluas diplomasi budaya melalui pertukaran praktik musik tradisional antara Indonesia dan Irlandia, melalui ISI Yogyakarta dan UCD Irlandia," kata Marsudi.
Sebanyak 22 grup karawitan dari sembilan negara ikut dalam Jogjakarfest kali ini. Enam belas di antaranya mengikuti pergelaran secara virtual termasuk Bateria (Portugal), Malha de Bronze (Portugal), Gamelan Dadali (Moskow), Gamelan Nova Lisboa (Portugal), Gudang Panas (Jepang), Margasari (Jepang), Gamelan Sekar Kenanga (Jerman), Gamelan Sedulur Monco (Australia), dan Gamelan Sekar Laras (Australia).
Enam grup yang mengikuti pergelaran langsung malam hari di Concert Hall ISI Yogyakarta yakni UCD Gamelan Orchestra (Irlandia), Nadasukma (Malaysia), Jurusan Karawitan ISI Surakarta, Jurusan Karawitan AKNSB Yogyakarta, SMKN 1 Kasihan, dan Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta.
Baca Juga: Mau Masuk UGM? Berikut Skor UTBK Setiap Jurusan tahun 2025
Jogjakarfest 2025 diharapkan menjadi wadah perjumpaan antarpelaku seni karawitan yang terus memberikan kontribusi pemikiran, kreativitas, serta inovasi untuk pelestarian dan pengembangan seni karawitan, baik dalam konteks lokal maupun global. Keikutsertaan berbagai kelompok dari dalam dan luar negeri menegaskan kedudukan Jogjakarfest sebagai ruang temu penting bagi akademisi, praktisi, dan pemerhati seni karawitan dari berbagai daerah.
Melalui interaksi budaya dan dialog musikal yang terbangun, festival ini menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi karawitan sebagai seni yang adaptif, relevan, dan berdaya saing di era globalisasi.(Ewp)