Tegaskan Jogja Aman, Ribuan Pesilat Turun ke Jalan Kirab di Sepanjang Malioboro

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 11:30 WIB
  Ribuan pesilat turun ke jalan ikuti kirab Pencak Malioboro Festival 2025. (Harminanto)
Ribuan pesilat turun ke jalan ikuti kirab Pencak Malioboro Festival 2025. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Ribuan pesilat dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara sahabat memadati Jalan Malioboro dalam ajang Pencak Malioboro Festival 8 2025, Minggu (14/9/2025) siang. Mereka melakukan kirab dengan meriah dalam acara yang digelar sebagai bentuk promosi budaya sekaligus penegasan bahwa Jogja tetap aman dan bersahabat untuk siapa saja.

Acara yang diikuti lebih dari 50 perguruan silat ini digelar dalam semangat paseduluran (persaudaraan) melalui wadah Paseduluran Angkringan Silat, yang tak hanya melibatkan perguruan dari seluruh Indonesia, tetapi juga dari luar negeri, seperti Malaysia dan Australia. Mereka berbaur dalam bingkai persaudaraan dalam suasana nyaman Jogja.

Para pesilat melantangkan yel-yel masing-masing perguruan sepanjang perjalanan. Peristiwa ini menyita perhatian wisatawan yang kebetulan berada di kawasan Malioboro.

Baca Juga: Warga Geger, Agus Ditemukan Meninggal di Kamar Terkunci

Kirab diawali dengan bregada prajurit yang identik dengan Kraton Yogyakarta. Ada pula kereta kencana dan pasukan berkuda yang mengawali para pesilat berjalan.

Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menyebut bahwa Pencak Malioboro Festival menghadirkan nuansa yang berbeda dibanding festival serupa di kota lain. Festival tersebut dikatakan Aris bukan sekadar seremonial namun mengedepankan makna paseduluran yang benar-benar terwujud.

"Ini adalah bukti bahwa pencak silat bukan soal kekerasan, tapi kebersamaan, kesehatan dan persahabatan," ungkapnya di sela pelepasan kirab.

Baca Juga: Pengemudi Bentor Tewas Dihantam Minibus

Aris juga menekankan bahwa kehadiran ribuan pesilat yang turun ke jalan menjadi gambaran nyata bahwa Jogja tetap aman, meskipun sebelumnya sempat ada pembatalan dari beberapa negara karena kekhawatiran yang beredar di media sosial. "Faktanya, semuanya berjalan lancar. Jogja tetap aman, damai dan terbuka bagi siapa pun," tandasnya.

Salah satu inovasi terbaru Pencak Malioboro Festival tahun ini adalah gelaran 6 Jam Pencak Silat di mana para guru dan praktisi dari berbagai aliran tampil bergantian di panggung utama Malioboro, Sabtu (13/9/2025) malam. Festival tersebut juga menjadi ruang ekspresi kreatif lewat Lomba Koreografi Pencak Silat, yang memperebutkan Piala Bergilir Sri Sultan HB X.

Baca Juga: Memitigasi Resep Menkeu Baru

"Harapannya, Jogja bisa terus menegaskan dirinya sebagai kota budaya dan kota damai, yang ramah terhadap berbagai event kebudayaan. Silat adalah simbol persaudaraan dan kekayaan budaya bangsa. Ini momen ‘lebaran’-nya para pesilat," pungkas Yosi, Penyelenggara Pencak Malioboro Festival. (Fxh)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X