Gelar Aksi Damai dan Bagikan Sayur Mayur di Nol Kilometer, SPI DIY Perjuangkan Reforma Agraria

Photo Author
- Rabu, 24 September 2025 | 14:21 WIB
 Para petani bagikan sayur mayur di titik nol kilometer Yogyakarta. (Harminanto)
Para petani bagikan sayur mayur di titik nol kilometer Yogyakarta. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia (SPI) DIY menggelar aksi damai di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta Rabu (24/9/2025). Aksi yang diinisiasi para petani ini diwarnai dengan pembagian sayur mayur hasil pertanian anggota masyarakat dan pengguna jalan sebagai simbol perjuangan untuk reforma agraria dan kedaulatan pangan.

Ketua Pengurus Wilayah SPI DIY, Sumantara, SE, menjelaskan aksi damai ini merupakan upaya nyata petani untuk menyuarakan tuntutan kepada pemerintah pusat dan tiga tuntutan Pemda DIY. Para petani menuntut penyelesaian konflik agraria yang selama ini membelit petani Indonesia.

"Kami juga meminta pengakuan tanah negara dan hutan sebagai objek Reforma Agraria. Reforma agraria bukan hanya soal pembagian tanah, tapi soal kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat," ungkap Sumantara.

Baca Juga: DPR RI Bangga Prabowo Wakili RI Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

SPI juga meminta revisi Perpres Percepatan Reforma Agraria No. 62 Tahun 2023 serta pembentukan Dewan Nasional untuk Pelaksanaan Reforma Agraria dan Dewan Kesejahteraan Petani. Selain itu, SPI mendesak revisi undang-undang pangan, kehutanan, dan koperasi untuk mendukung reformasi agraria yang berkeadilan serta pencabutan UU Cipta Kerja yang memperburuk ketimpangan agraria.

"Kepada Pemda DIY, kami menuntut keterlibatan dalam gugus tugas reforma agraria, pembentukan Perda yang mengatur reforma agraria, serta dukungan lahan untuk pengembangan pertanian organik. Kami juga mendorong Pemda mendukung regenerasi petani muda dengan fasilitas dan dukungan memadai," tegasnya

Secara khusus Sumantara menyematkan harapan bagi Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X untuk mendukung pertanian organik. "Setidaknya Ngarsa Dalem memberikan tiga hektar lahan dari Sultan Ground yang tidak terpakai sebagai role model pertanian organik. Ini penting sebagai bukti komitmen terhadap pertanian berkelanjutan dan kedaulatan pangan," tambahnya.

Baca Juga: 24 September Hari Tani Nasional, Bagaimana Wajah Pertanian di Indonesia?

Dalam aksi tersebut, pembagian sayur-mayur hasil panen petani SPI disambut antusias oleh warga yang melintas di Nol Kilometer. Bawang merah, cabai, terong, jagung, ketela, kacang panjang, sawi hijau dan beberapa sayuran lainnya dibagikan pada siapa saja melintas.

"Pembagian sayur mayur ini bukan hanya simbol, tapi bukti nyata bahwa petani mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat jika mendapat dukungan yang memadai. Kami berharap pemerintah mendengarkan suara petani dan mempercepat pelaksanaan reforma agraria yang adil dan berkelanjutan," pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

X