Krjogja.com - YOGYA - Kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Meski UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 menjamin hak setiap warga negara atas pekerjaan yang layak, banyak perusahaan belum membuka ruang bagi tenaga kerja disabilitas dengan alasan keterbatasan fasilitas atau anggapan produktivitas yang lebih rendah.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY terus berupaya memperluas peluang kerja bagi penyandang disabilitas. Salah satunya melalui Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kerja Bagi Penyandang Disabilitas yang digelar 11-14 Agustus 2025 di Hotel Cakra Kusuma, Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti 10 peserta disabilitas yang tergabung dalam Kelompok Perdiman (Bantul) dan Kelompok Karya Mandiri (Sleman). Selama empat hari, peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber, antara lain dari Tokopedia, Komunitas Hijau (KOHI), DPRD DIY, PLUT Dinas Koperasi dan UKM DIY, Bank BPD DIY, GoFood, UMKM disabilitas sukses, serta Halal Center UIN Sunan Kalijaga.
Baca Juga: Israel Tangkap Armada GSF, Aktivis Termasuk Greta Thunberg Alami Perlakuan Brutal
Menurut Vara Fadila Agustin, mahasiswa magang dari Program Studi S1 Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Amikom Yogyakarta yang turut mendampingi kegiatan, pelatihan ini dirancang agar penyandang disabilitas memiliki kemampuan praktis dan kepercayaan diri untuk mandiri secara ekonomi.
“Peserta tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik langsung seperti promosi digital, penyusunan business plan, hingga pengemasan produk,” ujar Vara, Senin (6/10/2025).
Materi pelatihan mencakup kebijakan ketenagakerjaan, personal branding, legalitas usaha, akses permodalan, hingga sertifikasi halal. Peserta juga diajak mengenali potensi diri, membangun motivasi, dan mempelajari strategi pemasaran digital melalui platform seperti Sibakul Market dan Tokopedia.
Baca Juga: Serikat Pekerja Rokok DIY Apresiasi DPRD Kulonprogo Sikapi Akomodatif Pembahasan Perda KTR
“Pelatihan ini membuka wawasan peserta tentang berbagai peluang usaha yang bisa mereka akses, termasuk melalui e-commerce. Banyak yang jadi lebih percaya diri untuk berwirausaha,” tambah Vara.
Sebagai tindak lanjut, pada 22 September 2025, Disnakertrans DIY memberikan hibah alat usaha kepada dua kelompok peserta, seperti oven listrik, gilingan mie, mixer, freezer, dan alat vacuum. Bantuan ini diharapkan mendukung pengembangan usaha yang telah mereka rintis agar lebih produktif dan berdaya saing.
“Bantuan itu menjadi bukti nyata bahwa pelatihan tidak berhenti di kelas. Peserta benar-benar difasilitasi untuk berproduksi dan mandiri,” jelas Vara.
Baca Juga: Cara Nonton Live Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Laptop dan HP dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain pelatihan, Disnakertrans DIY juga menjalankan program lain seperti job fair inklusif, fasilitasi akun Siap Kerja, dan bantuan sarana usaha produktif. Instansi tersebut juga aktif mendorong perusahaan agar membuka lowongan kerja inklusif serta mensosialisasikan kebijakan ketenagakerjaan yang setara.
Vara menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar hasil program bisa berkelanjutan. “Perlu sinergi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan komunitas disabilitas. Dengan kerja sama yang kuat, penyandang disabilitas bisa memperoleh hak atas pekerjaan yang layak dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (Dev)