“Data sering tercecer di banyak OPD. Padahal, data yang valid sangat penting untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran,” jelas Eko.
Baca Juga: Eko Suwanto Suarakan Relawan Bencana, Minta Dukungan Pemerintah Tingkatkan Kapasitas
Ia mencontohkan, kebijakan mitigasi bencana, pengelolaan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi digital semuanya membutuhkan data yang akurat. “Kalau mau membangun DIY yang tangguh dan berkelanjutan, semua harus berbasis riset dan bukti ilmiah,” katanya.
Terinspirasi Pesan Megawati Soekarnoputri
Eko juga menyinggung pesan Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri, yang menekankan agar peneliti tidak cepat puas dan terus mendorong inovasi yang bermanfaat bagi rakyat.
“Pesan Bu Mega itu relevan bagi kita. Jangan cepat puas. Pemda harus berani menjadikan riset sebagai dasar perencanaan pembangunan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan banyaknya kampus dan peneliti di Yogyakarta, hasil riset harus bisa diintegrasikan ke dalam kebijakan publik, agar manfaatnya dirasakan masyarakat luas.
Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor
Eko menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kampus, lembaga riset, media, dan masyarakat sipil untuk memperkaya hasil riset dan mempercepat penerapannya.
Baca Juga: 589 ASN DIY Pensiun Tahun 2025, Eko Suwanto: Pensiun Bukan Akhir Pengabdian
Ia mencontohkan kerja sama antara UGM dan BRIN yang telah menghasilkan 31 perjanjian riset. “Model seperti itu bisa diperluas, bahkan ke tingkat internasional dengan izin pemerintah pusat,” terangnya.
Kolaborasi juga dinilai penting untuk riset sosial dan kebencanaan. “Riset kebencanaan bisa memberi edukasi tentang kesiapsiagaan masyarakat dan membantu menentukan kebijakan pengurangan risiko,” jelasnya.
Riset untuk Pelayanan Publik dan Inovasi Digital
Selain untuk pembangunan, riset juga penting dalam peningkatan kualitas layanan publik. Komisi A DPRD DIY, kata Eko, telah melakukan riset kecil tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan pemerintah.
“Hasil riset semacam ini bisa menjadi dasar untuk kebijakan pelayanan publik yang lebih adaptif dan efisien,” katanya.