Krjogja.com, YOGYA - Dua pimpinan tertinggi organisasi NU di tingkat provinsi, yaitu Rais Syuriah PWNU DIY, KH Mas’ud Masduki dan Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh, kompak menyerukan ishlah untuk menyelesaikan konflik internal di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Keduanya juga mengingatkan lagi untuk menghormati dan menjalankan hasil Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Lampung yang menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum POBNU untuk masa khidmat 2021-2025.
Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuan di pondok Pesantren Ar-Robithoh Krapyak Lor Wedomartani Ngemplak Sleman, Kamis (11/12) sore. Pertemuan juga dihadiri jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, antara lain KH Mukhtar Salim MAg (Katib), Dr H Ahmad Zuhdi Muhdlor SH MHum dan Dr H Muhajir MSi (Sekretaris). Sebagaimana siaran pers yang diterima, Sabtu (13/12) dijelaskan, pernyataan sikap ini sebagai bentuk tanggungjawab moral dan organisatoris para pimpinan wilayah NU dalam menjaga persatuan, ketertiban organisasi serta keberlangsungan Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyyah diniyyah itjima’iyyah.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan secara bergantian, kedua Rais Syuriyah PWNU tingkat provinsi ini menegaskan pentingnya upaya islah di tubuh PBNU sebagaimana dawuh para masyayikh
Nahdlatul Ulama di Ploso Kediri dan Tebuireng Jombang. Ishlah dinilai menjadi jalan utama untuk menjaga kemashlahatan jamaah dan jamiyyah NU di tengah dinamika yang berkembang.
Selain menyerukan Ishlah, Rais Syuriyah PWNU DIY dan Jateng juga menegaskan kembali mandat Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung. Mandat tersebut menetapkan KH Miftackhul Akhyar sebagai Rais ‘Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum POBNU untuk masa khidmat 2021-2025.
Penegasan ini disampaikan sebagai pengingat bahwa keputusan Muktamar merupakan forum tertinggi dalam organisasi NU dan keputusannya wajib dihormati dan dijalankan oleh seluruh struktur jam’iyyah. Ketaatan terhadap hasil Muktamar dinilai sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan dan marwah organisasi.
Kedua Rais Syuriah juga mengajak seluruh jajaran PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk nderek dawuh para masyayikh NU, memperkuat ukhuwah jam’iyyah, serta memperbanyak istighotshah dan munajat kepada Allah SWT.
Baca Juga: Penanganan Stunting, Eko Suwanto: Butuh Data Kependudukan yang Akurat
Doa bersama tersebut diharapkan dapat menguatkan Nahdlatul Ul;ama agar terus berkhidat bagi kemaslahatan umat demi kemajuan bangsa dan menjadimenjadi rahmat bagi semesta alam. (Fie)