yogyakarta

Yogya Potensial Jadi Sentra Tempe dan Ketela

Minggu, 23 September 2018 | 05:13 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Warga Kampung Purwodiningratan Yogyakarta mengadakan Pasar Rakyat 'Tela Tempe 2' di kampung setempat, Sabtu-Minggu (22-23/9/2018). Beragam produk kuliner berbahan tela dan tempe disajikan warga di gang-gang kampung seperti sup ketela, bakpia ketela, beras dari ketela, burger tempe dan lain-lain.

Ketua Panitia, R Yoha Arsidik Primahesta mengatakan, warga Kampung Purwodiningratan sejak dulu sudah memproduksi aneka pangan berbahan tela dan tempa. Hanya saja produk yang dihasilkan kebanyakan dijual keluar untuk menyuplai perusahaan-perusahaan kuliner yang membutuhkan. Melihat potensi yang dimiliki warga, para pemuda berinisiatif untuk mulai mengelola dan membranding dengan serius Kampung Purwodiningratan sebagai sentra tela dan tempe di Kota Yogyakarta.

"Kita tidak mengadakan, tapi melestarikan tradisi warga kampung yang sejak dulu pandai mengolah tela dan tempe. Pasar Rakyat telah memasuki tahun kedua penyelenggaraan. Antusiasme warga semakin besar termasuk dukungan dari pemerintah kota," terang Hesta kepada KRJOGJA.com disela kegiatan, Sabtu (22/9/2018).

Berbagai kegiatan pendukung diadakan seperti lomba masak, senam sehat, susur stand dan pembagian doorprize. Hesta berharap, branding Kampung Purwodiningratan sebagai sentra kuliner tela dan tempe di Kota Yogyakarta semakin terasa melalui Pasar Rakyat ini. Ia berharap, kampung Purwodiningratan semakin dikenal sehingga menarik minat wisatawan berkunjung. "Kita ingin tela dan tempe menjadi ikon Kampung Purwodiningratan," katanya.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang membuka secara resmi Pasar Rakyat Tela dan Tempe mendukung dan mengapresiasi warga Kampung Purwodiningratan yang membranding kampungnya sebagai sentra tela dan tempe di Kota Yogyakarta. Menurutnya, kegiatan seperti ini akan mendongkrak perekonomian, sehingga kesejahteraan warga meningkat. "Pemerintah kota terus mendorong kampung-kampung mempunyai brand (ciri khas) tersendiri, bisa sebagai kampung wisata atau kampung kreatif," katanya.

Heroe berpesan agar upaya membranding kampung diimbangi dengan upaya-upaya penguatan serta dikelola secara serius. Misalnya dengan membuat panduan lokasi penjual tela dan tempenya, lokasi parkir untuk mempermudah pengunjung. Selain itu ia berpesan agar program Purwodiningratan sebagai kampung tela dan tempe masuk dalam Musrenbang desa dan kecamatan. "Saya harap pasar rakyat ini bisa rutin digelar setiap tahun, sehingga menjadi salah satu agenda wisata di Kota Yogya," pungkasnya. (Dev)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB