Krjogja.com, YOGYA - Harga sejumlah komoditi bahan pangan pokok di DIY masih mengalami fluktuasi seperti yang dialami gula pasir dan beras. Melihat kondisi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY tengah menggencarkan pasar murah, operasi pasar maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti mengatakan harga gula pasir cenderung mengalami kenaikan di DIY. Kenaikkan harga gula pasir ini di picu berkurangnya stok Sedangkan harga beras masih relatif stabil tinggi dari pantauan tidak lagi terjadi kenaikan harganya.
"Ada dua komoditi yaitu gula pasir dan beras yang perlu di waspadai kenaikan harganya menuju akhir tahun. Harga gula pasir dikisaran Rp 15.750 yang melebihi HET sebesar Rp 13.590/kg .Sedangkan harga beras medium sekitar Rp 13.000 hingga Rp 14.000/kg, beras premium Rp 15.000 sampai Rp 16.000/kg," tuturnya di Yogyakarta, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: Perjalanan Lebih Nyaman, GoRide Comfort Hadir di Yogyakarta
Syam menyampaikan kedua komoditi bahan pangan tersebut diprediksi masih mengalami fluktuasi karena dari sisi produksi masih belum banyak sedangkan permintaan tergolong cukup tinggi jelang Natal.dan Tahun Baru (Nataru).
Disperindag DIY bekerjasama dengan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta menggelar SPHP, operasi pasar fan pasar murah yang dinilai paling tidak bisa mengendalikan harga supaya tidak ada kenaikan harga kembali.
"Kami punya komitmen menggelontorkan SPHP yang menyasar pasar-pasar untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Bulog disamping menyediakan beras SPHP juga berkeliling mengikuti pasar murah. Beras masih dijual dengan harga HET kalau di skala retail," tandasnya.
Baca Juga: More Than Jazz Art Vol.3 ARTOTEL Suites Bianti, Suguhkan Kolaborasi Jazz dengan Wayang Orang
Sementara itu, Syam menyatakan harga gula.pasir uang digelontorkan untuk operasi pasar dan lainnya menyesuaikan harga kulakannya. Kemudian, pihaknya memberikan subsidi sehingga bisa dijual dengan harga sesuai HET.
Sebelumnya, harga kulakanmya sudah merangkak untuk gula pasir yang dijual Rp 15ribu ditingkat konsumen.
"Kami berharap harga tidak naik lagi dan pasokan sudah dipenuhi dari luar daerah. Jika kebutuhan masyarakat meningkat apalagi mendekati tahun baru maka solusi terakhir, pemerintah akan impor gula pasir karena dari produksi dalam negeri sendiri tidak mampu memenuhi. Kita terus koordinasikan pemenuhan kebutuhan bahan pangan pokok masyarakat," pungkas Syam. (*)