Krjogja.com - YOGYA - Anak-anak Panti Asuhan Islam Yayasan Ibadah Bunda yang ada di Bangirejo, Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta bergembira bersama menyambut buka puasa, Rabu (20/3/2024) petang. Mereka mendengarkan cerita menarik dan makan hidangan istimewa dengan penuh kebersamaan, bersama Citranet.
Public Relations (PR) Citranet, Riana Nur Khairina mengatakan ada 25 anak yang diajak untuk makan dan bergembira bersama. Anak-anak di panti tersebut terhitung tak banyak mendapatkan bantuan, sehingga Citranet memutuskan untuk menjangkau anak-anak di sana.
"Ini adalah bentuk aksi sosial kami di Bulan Ramadan ini. Kami mengajak adik-adik di Ibadah Bunda untuk berbuka bersama dan bergembira," ungkapnya pada wartawan usai buka bersama.
Citranet mengajak serta seorang pencerita dari kampung dongeng yang menceritakan kisah menarik dengan diselipkan pendidikan Islam di dalamnya. Anak-anak antusias, dan menikmati setiap cerita yang disampaikan pada mereka.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Pastikan Impor Beras Terukur
"Kegiatan buka bersamanya kami mengundang Mas Awe dari kampung dongeng. Tadi anak-anak mendengarkan cerita yang menarik dari dia, tapi pastinya ada pendidikan dakwah Islam di dalam cerita tersebut," sambungnya.
Dalam momen tersebut menurut Riana, pihaknya juga turut memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako), alat kebersihan, alat mandi hingga pembalut. Selain iti diberikan pula bantuan uang tunai untuk membantu kegiatan operasional panti tersebut.
"Kami juga memberikan uang tunai sebesar Rp5 juta kepada panti asuhan Islam Yayasan Ibadah Bunda. Mudah-mudahan memberi manfaat untuk anak-anak di sini," tandasnya.
Sementara, Pimpinan Panti Asuhan Islam Yayasan Ibadah Bunda, Anti Entiningsih kemasan buka bersama yang diisi dengan dongeng sangat cocok untuk anak-anak. Hal itu menurut dia bisa membawa kesan baik yang harapannya terpatri di sanubari anak-anak dan dibawa ke kehidupannya kelak.
Baca Juga: Kick Off Serambi 2024, Bi DIY Siapkan Uang Kartal Rp 5,5 Triliun
Di Ibadah Bunda sendiri, jumlah anak yang diampu total berjumlah 90 orang. Ada anak yang tinggal di panti, ada pula yang berada di luar panti mamun masuk dalam pengasuhan yayasan.
"Untik yang. tinggal bersama kami ada 20-an orang, sedangkan yang berada di luar panti asuhan ada 70 anak, kurang lebih ada 90 orang. Itu karena sekarang sebuah panti asuhan harus mengampu anak-anak di luar yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya," pungkas dia. (Fxh)