Krjogja.com - YOGYA - Delapan perempuan dari Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) menggelar lampah ratri mubeng Tugu Pal Putih, Jumat (19/4/2024) malam. Aksi bertajuk Lentera untuk MK itu membawa harapan agar delapan hakim bisa memutus sengketa pemilu 2024 dengan mengedepankan hati nurani.
Hersi Krisanwati, koordinator aksi mengungkap aksi 8 perempuan lampah ratri merupakan upaya menggugah hati para hakim Mahkamah Konstitusi. Pasalnya sandaran keadilan dan kebijaksanaan terkait keputusan sengketa pemilu 2024 ada di hati nurani mereka.
"Kami melakukan aksi budaya, berjalan dengan mata tertutup sambil berdoa keliling Tugu Pal Putih. Kami berharap para hakim mendapat kecerahan dalam memutus sengketa pemilu nanti," ungkapnya di sela aksi.
Baca Juga: Syawalan IKWI Yogya, Beri Manfaat Keluarga Wartawan
Delapan perempuan dari Garda berharap delapan hakim MK menggunakan hati nurani dalam memutus sengketa nanti. Harapan tercermin peran mereka sebagai dewi keadilan, membawa lentera dan pedang saat melakukan aksi di Tugu.
"Kami percaya hakim akan memakai hati nurani dengan terang seperti lentera ini. Kami membawa lentera dan pedang sebagai simbol keberanian pendekar. Kami mendukung dan berharap keputusan terbaik akan diberikan hakim MK," tandasnya.
Aksi lampah ratri tersebut berlangsung sekitar 30 menit di bawah guyuran hujan di Kota Yogyakarta. Aksi tersebut sempat menyita perhatian masyarakat pengguna jalan yang melintas di simpang Tugu. (Fxh)