yogyakarta

Berikut Prakiraan Cuaca DIY Dalam 3 Bulan Kedepan

Minggu, 21 April 2024 | 08:10 WIB
Update citra radar cuaca DIY, Senin (5/2/2024) pukul 06.00 WIB. (Instagram @infobmkgyia)


Krjogja.com - YOGYA - Stasiun Klimatologi IV Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi DIY dan sekitar masih akan hujan dalam tiga bulan kedepan.

Hal ini berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer-laut terkini, menunjukkan bahwa :

- Angin di wilayah Indonesia selatan ekuator didominasi angin timuran mengindikasikan Monsun Asia mulai lemah.

- Analisis Indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) dalam kategori El Nino lemah.

- Dipole Mode Indeks (DMI) dalam kategori Dipole Mode positif.

- Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di wilayah Indonesia.

- Analisis anomali suhu muka air laut di Perairan Selatan D.I Yogyakarta -1.0 s.d 0.5°C atau dingin – normal, dengan suhu berkisar antara 28°C s/d 29°C.

"Diprediksi pada tiga dasarian ke depan (dasarian III April hingga dasarian II Mei 2024), curah hujan di D.I yogyakarta berkisar antara 0 – 150 mm dengan kriteria rendah – menengah," Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Reny Kraningtyas, Sabtu (20/4/2024).


Dalam tiga bulan ke depan, curah hujan di wilayah D.I Yogyakarta diprediksi sebagai berikut :


- Curah hujan bulan Mei 2024 diprediksi berkisar 51 - 200 mm (kriteria menengah - tinggi) dengan sifat hujan bervariasi Bawah Normal (BN) – Atas Normal (AN).


- Curah hujan bulan Juni 2024 diprediksi berkisar berkisar 21 - 50 mm (kriteria rendah) dengan sifat hujan bervariasi umumnya Bawah Normal (BN).


- Curah hujan bulan Juli 2024 diprediksi berkisar 0 - 20 mm (kriteria rendah) dengan sifat hujan bervariasi umumnya Bawah Normal (BN).


"Kami menghimbau pada pemerintah daerah dan masyarakat dapat segera mempersiapkan diri dan antisipatif terhadap dampak dari puncak musim kemarau yang kita prediksi terjadi di awal Mei dasarian I - dasarian III)," jelasnya.


Tindakan antisipasi lain yang dapat dilakukan, terutama pada wilayah yang diprediksi sifat hujan bawah normal (lebih rendah dibandingkan normalnya). Yakni wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan serta berkurangnya ketersediaan air bersih. (Awh)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB