KRjogja.com - YOGYA - DPD Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) DIY menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Edotel Jalan Kenari, Yogya, Senin (10/6/2024). Musda tersebut dilaksanakan dalam 1 periode masa jabatan untuk menetapkan program kerja, kebijakan, aturan, dan kepengurusan organisasi.
Adapun reshuffle pengurus dalam Musyawarah Daerah I DPD MASATA DIY telah menetapkan Siti Rania sebagai ketua, Ki R Bambang Widodo sebagai ketua harian, Inung Rahmawati sebagai sekertaris, dan Rina Roso sebagai bendahara.
Siti Rania menuturkan musda ini pertama kali untuk Yogya Karena MASATA baru berumur satu tahun terbentuk."Lebih menitikberatkan pada program kerja. Laporan satu tahun kegiatan, lalu program kerja ke depan. Reshuffle dilakukan karena banyaknya pertimbangan. Salah satunya kesibukan para pengurus. Harapannya para pengurus yang dilatik saat ini bisa menyegarkan dan menyehatkan semangat para aktivis," ucap Rania.
Selain itu ada hal menarik lainnya yaitu lagu Mars MASATA diciptakan oleh DPD DIY diserahkan until Mars MASATA secara nasional.
Baca Juga: Mahasiswa Asing Antusias Ikuti ICAC Ke 3 di UMS
"DPD DIY menyerahkan secara simbolis lagu Mars MASATA DPD DIY untuk digunakan seluruh nasional. Liriknya saya Yang menciptakan dan aransemennya Pak Julian. Begitu juga dengan seragam. Hal itu sebagai salah satu prestasi MASATA DIY," ujarnya.
Lebih lanjut, Rania menuturkan MASATA DIY sangat terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dengan berbagai background.
"Yang ada dalam MASATA tidak harus orang pariwisata, semuanya bisa bergabung. Di dalam MASATA banyak hal positif yang bisa dilakukan. Kita menyatukan antara belajar dengan kepariwisataan. Seperti wisata edukasi yaitu lebih menitik beratkan kepada pelatihan pelatihan kerja," tambah Rania.
Hadir pula Dalam Musda I MASATA DIY Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo,selaku keynote speaker.Juga hadir Sekjen MASATA Pusat, perwakilan dari SMKN 6 Yogya dan pejabat dari instansi terkait lainnya.
Baca Juga: Kunci Masih Menempel, Motor Disikat
Singgih Raharjo yang juga mantan Pj Walikota Yogya mengatakan, pariwisata harus diupayakan dan dikembangkan. "Kampung dan desa wisata merupakan miniatur dari kehidupan pariwisata. Desa Wisata dirawat Dan dibiarkan ekosistem sehingga membangun ekosistem perekonomian yang reguler. Maka Dari itu dibuatlah paket. Jadi berapapun wisatawan, bisa disesuaikan dengan paketnya. Kuncinya adalah bagaimana kita bisa melihat unique selling dari desa wisata yang dituangkan dalam sebuah narasi," ujar Singgih.(*3)