yogyakarta

Manusia Silver Berulah di Jogja, Forpi Minta Gencarkan Razia dan Berikan Skill Agar Tak Turun ke Jalan Lagi

Selasa, 1 Oktober 2024 | 11:40 WIB
Manusia silver yang sering kita jumpai di perempatan jalanan (Istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Manusia Silver di Kota Yogya viral karena melakukan tindakan tak terpuji, menggebrak kendaraan yang tak memberikan uang. Hal tersebut menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena sebenarnya keberadaan manusia silver memang tak diperkenankan menurut aturan berlaku.

Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta meminta kepada OPD terkait untuk merespon keluhan warga tersebut. Salah satu upaya konkretnya dengan melakukan giat razia terhadap keberadaan manusia silver secara rutin diberbagai titik yang kerap jadi langganan.

"Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan ketentraman dan kenyamanan masyarakat khususnya pengguna jalan.Karena jika sudah mengganggu kenyamaan warga (pengguna jalan) dengan menggebrak kendaraan dan kendaranan terkena cat, maka tindakan tersebut sudah tidak benar," ungkap Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta, Selasa (1/10/2024).

Baca Juga: Duel Papan Atas Jamu Persijap di Mandala Krida, PSIM 'Move On' Hasil Buruk di Pati

Manusia silver menurut Kamba tidak boleh melakukan hal tersebut, bahkan keberadaannya pun seharusnya mendapatkan perhatian dari instansi terkait. Apalagi tumbuh merebak karena pendapatan cukup menggiurkan, sehari bisa mencapai ratusan ribu Rupiah.

"Bahkan ada yang mencapai Rp. 600 ribu sehari. Jika dikalikan satu bulan bisa mencapai Rp. 18 juta. Sangat menggiurkan. Mengalahi gaji hakim di Indonesia yakni Rp 12 juta perbulan," lanjut Kamba.

Beberapa waktu lalu Satpol PP Kota Yogyakarta rutin melakukan razia terhadap keberadaan manusia silver. Namun, seakan tidak ada efek jera bagi manusia silver lainnya untuk melakukan hal yang sama yakni mengemis dengan modus manusia silver.

Baca Juga: Siapa kah Aku, Boleh Menghakimi

"Pihak OPD terkait perlu pembinaan dan membuat pernyataan secara tertulis untuk tidak melakukan hal yang serupa. Atau sanksi sosial lainnya.Jika tetap melanggar (manusia silver) maka dapat ditempatkan ke shelter atau camp assesment milik Dinas Sosial DIY agar dapat diberikan pembinaan dan pelatihan," tandasnya.

Sebagai upaya nyata meningkatkan skill manusia silver, Kamba menyebut ada camp assesment Dinas Sosial DIY yang dapat difungsikan dengan maksimal. Hal ini perlu agar manusia silver tidak turun lagi mengemis dan mendapatkan pekerjaan layak sesuai dengan kealihan yang didapatkan selama di shelter Dinas Sosial DIY. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB