"Kami mengantongi data dan bukti bahwa banyak aset yang dihimpun dari nasabah Kospin PAS dibelikan tanah, rumah, saham dan diatasnamakan suami, anak dan mantu," tandasnya.
Disebutkan laporan tersebut sudah diproses di Polda DIY tinggal dimajukan ke persidangan selanjutnya.
"Sejak 2020 sebanyak lebih dari 160 nasabah dengan total simpanan Rp 160 M lebih gagal bayar, dan terdakwa hanya berjanji menjual aset saja tanpa upaya nyata hingga akhirnya kami melaporkan secara bergantian," paparnya. (Vin)