KRJogja.com - YOGYA - Dinas Pariwisata (DIspar) DIY memperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY naik cukup signifikan sekitar 30 persen selama musim libur Lebaran 2025 ini. Menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan tersebut, Dispar DIY telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis guna memastikan kenyamanan, keamanan, serta kelancaran arus wisatawan yang diprediksi akan ramai sepanjang liburan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Imam Pratanadi mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).menunjukkan Yogyakarta masih menjadi tujuan utama mudik dan pariwisata. Untuk itu, pihaknya menargetkan jumlah wisatawan mencapai 1,5 juta lebih pada libur Idulfitri tahun ini. Angka ini melihat pengalaman libur natal dan tahun baru kemarin yang mendatangkan 1 juta wisatawan dan libur panjang imlek yang mendatangkan 500 ribu wisatawan,
Baca Juga: KAI Tawarkan Perjalanan Mudik Nyaman dan Hemat, Promo 'Silaturahmi Mudik Lebaran' Diskon 25 Persen
"Pada libur lebaran, orang yang datang ke DIY tujuan utamanya adalah untuk mudik. Ditambah sebelumnya wisatawan sudah datang saat momentum libur lainnya yang berdekatan. Maka jumlah wisatawan pun diperkirakan tidak bertambah signifikan dibanding natal dan tahun baru," ujar Imam di Yogyakarta, Kamis (3/4).
Imam mengungkapkan salah satu faktor yang akan mendukung prediksi kenaikan kunjungan tersebut menurutnya adalah pengaktifan jalur transportasi baru, yakni akses Jalan Tol Yogya-Solo hingga Kalasan Sleman. Dengan difungsikannya Jalan Tol baru yang baru menuju wilayah DIY maka dimungkinkan terjadi penambahan pergerakan wisatawan ke DIY.
Meski demikian, Dispar DIY tetap mempersiapkan semaksimal mungkin untuk menyambut para wisatawan. Dari sisi keamanan, pada libur lebaran mendatang DIY masih berada dalam status Siaga Darurat sampai 8 April 2025. Hal ini karena sampai April, potensi cuaca ekstrim masih ada. Maka pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Polda DIY dan pihak pihak terkait untuk mengidentifikasi potensi bencana di destinasi wisata.
"Kita perlu betul-betul berupaya memastikan potensi kerawanan bencana pada destinasi wisata yang berisiko, seperti bahari, destinasi wisata di pegunungan yang berisiko longsor dan sebagainya. Ini yang kami identifikasi. Ada beberapa yang sudah dikunjungi. Kita amplifikasi bersama kaitannya resiko itu untuk jadi perhatian baik bagi pelaku industri wisata maupun wisatawan,” terang Imam.
Pihaknya juga memastikan seluruh fasilitas dan pelayanan destinasi wisata sudah siap untuk menerima wisatawan yang datang. Selain itu, mengupayakan agar tidak terjadi penumpukan wisatawan di satu destinasi tertentu sehingga mengurangi potensi ketidaknyamanan bagi pengunjung. Lalu untuk keamanan dan kenyamanan di jalur-jalur wisata, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DIY.
“Kami selalu update jalan alternatif yang bisa direkomendasikan kepada wisatawan karena ada potensi kepadatan cukup tinggi di musim liburan. Kamu juga menyiagakan Tourist Information Center (TIC) di dua lokasi strategis, yakni di Bandara YIA dan Malioboro bagi wisatawan," imbuh Imam.
Menurutnya beberapa destinasi favorit wisatawan diantaranya Malioboro, Kaliurang, Parangtritis, beberapa pantai di Gunungkidul dan kawasan Waduk Sermo. Meski demikian, pihaknya tetap berupaya mendorong destinasi-destinasi baru termasuk desa wisata untuk turut menyambut wisatawan sebaik mungkin.
“Kami sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan kelompok sadar wisata atau Pokdarwis maupun pengelola desa wisata, pengelola destinasi. Hal ini guna memastikan mereka menyediakan pelayanan yang maksimal. Pelaku industri perhotelan juga dipersiapkan dan memastikan sarana dan prasarananya benar-benar siap pakai, aman dan nyaman," jelas Imam.
Dispar DIY menekankan kenyamanan wisatawan, sampah juga perlu menjadi perhatian. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY untuk penanganan sampah wisatawan. Maka telah disiapkan tempat pengumpulan sampah darurat dan diharapkan tidak ada penumpukan sampah liar. (Ira)