yogyakarta

Evaluasi Pilkada, Persoalan Sampah Berkepanjangan Bikin Warga Enggan Berikan Suara di Pilkada Kota Yogya

Rabu, 9 Juli 2025 | 19:30 WIB
Ketua KPU Kota Yogya bersama komisioner lainnya dan staf saat berada di KR. Foto Abrar Kotto

Krjogja.com - YOGYA - Masalah sampah yang berlarut-larut sebelum digelarnya Pilkada Kota Yogyakarta, turut mempengaruhi warga tidak memberikan suaranya. Warga yang tidak puas kemudian mencurahkan kekesalan dengan menulis di kertas suara tentang masalah sampah.

"Karena kertas sudara tidak boleh ada coretan, maka kertas suara yang ditulis persoalan sampah, menjadi gugur, atau tidak dihitung. Sehingga sikap tersebut mempengaruhi angka partisipasi pemilih," ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro Bersama komisioner lainnya, Agus M Yasin saat bersilaturahmi ke redaksi Kedaulatan Rakyat, Rabu (9/7/2025).

Harsya mengatakan partisipasi pemilih di Kota Jogja mencapai 67,9 persen. Ini dihitung dari 11.000 suara tidak sah, lebih dari 200.000 surat suara sah, dibagi dengan jumlah total daftar pemilih tetap yang mencapai 320.594 orang. Dengan demikian, partisipasi pemilih pada gelaran Pilkada 2024 turun sebanyak 3 persen jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pilkada sebelumnya.

Baca Juga: Hasto Wawan Dapat 87.485 Suara Warga Kota Yogya, PDI Perjuangan Langsung Fokus Kerja Tanpa Perayaan Berlebihan

Meski demikian, kata Harsya, secara kesuluruhan, pelaksanaan Pilkada Kota Yogyakarta berjalan lancer. Karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kedaulatan Rakyat (KR) atas peran dalam mensukseskan Pemilu dan Pilkada Kota Yogyakarta.

Pelaksanaan Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2024 yang diselenggarakan KPU Kota Yogyakarta dapat berjalan aman, nyaman dan menyenangkan, sehingga dapat mengurangi rasa yang tidak nyaman bagi masyarakat. Dan masyarakat bisa berimpati dan mengurangi pawai berblombongan.

"Alhamdulillah saat pawai kampanye Pilkada Yogyakarta yang dilakukan masyarakat tatkala mendukung paslonnya tidak ada pawai blombongan dan tidak ada tindakan kriminalitas," ujar Harsya yang dalam silahturahmi ditemui Pemred KR Dr H Octo Lampito MPd dan Redpel H Primaswolo Sudjono SPt di Aula KR Jalan Margo Utomo 40 Yogya. Saat audiensi Noor Harsya didampingi komisioner KPU Kota Yogya Agus M Yasin dan salah seorang stafnya.

Menurut Noor Harsya, tujuan kedatangan pihaknya ke KR selain silaturahmi dan mohon komunikasi ke KR, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada KR, karena telah menjadi mitra kami--KPU Kota Yogya pada Pilkada 2024 lalu, lewat publikasi yang didukung KR melalui informasi, lewat tahapan-tahapan kampanye, sehingga pemilih masyarakat Yogyakarta dapat mengakses informasi dari KPU melalui koran KR.

Baca Juga: Ini Dampaknya Jika Pemilu Nasional dan Daerah 2029 Dipisah

"Nah berbagai imbauan kami untuk menyukseskan pilkada Kota Yogyakarta yang pesannya dapat diterima oleh masyarakat, kemudian masyarakat bersama tim paslon bisa berkampanye dengan aman, nyaman dan menyenangkan sehingga dapat mengurangi rasa yang tidak nyaman masyarakat," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, sejauh ini selama tahapan-tahapan Pilkada dalam catatan polisi, tidak terdapat adanya tindakan kekerasan. "Begitu pula dana pilkada, alhamdulillah bisa ditekan. Ini membuat masyarakat, stakeholder, pelaku pariwisata sangat senang, karena perekonomian di Kota Yogyakarta didukung dari pariwisata, seiring berjalannya tahapan Pilkada Kota Yogyakarta. Jadi Pilkada di Kota Yogya sesuai harapan dapat berjalan aman, saat kampanye, rekapitulasi dan pemugutan suara, tidak ada kekerasan," papar Noor Harsya.

Dijelaskan, tingkat pemilih Pilkada Kota Yogya dari sebanyak 320 ribu orang, yang hadir mencapai 65 persen. "Para pemilih yang berpatisipasi dalam Pilkada Kota Yogya, merupakan warga Kota Yogyakarta yang telah berusia 17 tahun atau telah menikah yang dibuktikan dengan KTP Elektronik yang sudah terdaftar dalam pemilih tetap atau tidak terdaftar, tapi sudah menunjukkan KTP dan belum masuk DPT berhak memilih," pungkasnya. (Rar).

Tags

Terkini