Krjogja.com - YOGYA - Beberapa video dan foto muncul di sosial media setelah laga ujicoba tertutup PSIM menghadapi Persis Solo di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Sabtu (19/7/2025) kemarin. Selain para pemain yang saling berangkulan foto bersama sebelum pertandingan, muncul hal-hal menarik lain yakni ketika para suporter PSIM mengawal bus pemain Persis Solo hingga ke perbatasan DIY dan Jawa Tengah di Prambanan.
Video-video yang muncul di Tiktok, X maupun Instagram tersebut menuai komentar positif dari warganet. Seluruhnya mengapresiasi dan setuju bahwa Mataram Islah masih diimani betul oleh suporter di bumi Mataram.
Sekjen Brajamusti, elemen suporter PSIM, Niko Angga membenarkan video yang muncul ketika puluhan motor mengawal bus Persis hingga ke perbatasan wilayah. Hal tersebut dikatakan Niko merupakan inisiatif teman-teman suporter yang menginginkan agar tim Persis benar-benar aman saat meninggalkan Jogja untuk kembali ke Solo.
Baca Juga: Monumen Husein Sastranegara dan Ahli Teknik Pesawat Bakal Dibangun di Yogya
"Kemarin inisiatif teman-teman untuk membantu mengawal bus Persis Solo. Gerakan ini murni dari rekan-rekan suporter, dan spontanitas begitu saja, tidak di ayo-ayo oleh pengurus Brajamusti," ungkap Niko, Minggu (20/7/2025).
Niko menjelaskan suporter yang mengawal bus tersebut sebelumnya hadir di sekitar SSA karena pertandingan ujicoba PSIM menghadapi Persis digelar tertutup dan tak boleh ada penonton. Para suporter menghargai dan menghormati hal tersebut dan memilih untuk mengawal bus Persis setelah pertandingan usai.
"Ini wujud kami menjaga sebaik mungkin Mataram Islah, Mataram Islove. Ini bentuk nyata dari kami. Kami juga serius ingin ikut memajukan sepakbola Indonesia khususnya di ranah suporter. Kami di Jogja berkomitmen untuk hal itu," tandas Niko.
Baca Juga: Jokowi Respon Terkait Pelaksanaan Upacara HUT ke-80 RI Tidak di IKN
Dalam ujicoba tertutup di SSA, PSIM mendapatkan pengalaman berharga dari saudara tua, Persis Solo dengan skor akhir 0-1. Gol Persis diciptakan Zanadin Faris.
Namun begitu, PSIM yang dilatih Jean-Paul Van Gastel mendapatkan bekal berharga sebelum turun ke Super League 2025/2026, kompetisi kasta tertinggi pertama kali sejak 18 tahun. (Fxh)