Menurutnya, pertunjukan ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan seni kerakyatan agar tidak ditinggalkan. "Bayangan saya, dengan menampilkan Se Se Hokse seperti tadi, ini bisa menjadi mediasi budaya kita. Ternyata ada seni kerakyatan di Jogja yang bisa dikemas secara menarik tanpa menghilangkan esensinya," imbuh Jalu.
Ia juga berharap ruang pertunjukan seperti ini dapat terus hadir secara reguler, agar seni rakyat tetap lestari. "Kami mencoba merepresentasikan tradisi yang ada ke dalam bentuk pertunjukan seperti ini, supaya seni rakyat tetap hidup dan tidak ditinggalkan oleh generasi muda," pungkasnya. (*)