Krjogja.com - YOGYA - Menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2025 tentang optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat mendapat mandat untuk mengoordinasikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat sebagai bagian dari strategi utama dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem di Indonesia. Sebagai bagian dari pelaksanaan mandat tersebut, Jumat (8/8/2025) dilaksanakan kunjungan lapangan ke Sekolah Rakyat Menangah Atas (SRMA) Sleman.
Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Madya & Pratama antara lain Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu Prof Rer Nat Abdul Haris;
Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Desa; Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal; Tenaga Ahli Menteri; Kepala BBPPKS Yogyakarta; serta perwakilan Dinas Sosial DIY dan Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Dirawat 11 Hari Usai MPLS, Kajari Purwokerto Tengok Dugaan Korban Bullying
Sekolah Rakyat memiliki fungsi utama menyediakan akses pendidikan gratis dan berkualitas khususnya bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan dan secara signifikan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
"Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Dengan dukungan program Sekolah Rakyat, kami optimis dapat mempercepat pemutusan siklus kemiskinan yang selama ini menjadi tantangan besar bagi bangsa kita," ungkap Prof Abdul Haris, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, yang diharapkan dapat meningkatkan potensi diri mereka dan menjadi agen perubahan di masyarakat. Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengajak seluruh pihak terkait untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam upaya bersama ini demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera melalui pengentasan kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Peringatan 100 Tahun Tino Sidin dan 60 TVRI Yogya Digelar Lomba Gemar Menggambar
Sementara Kepala Sekolah Rakyat Menenah Atas 20 Kabupaten Sleman, Rati Sudarsih S.Pd meyampaikan keterbatasan kapasitas asrama saat ini hanya menampung 80 siswa dengan 3 kelas. Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial DIY, Suparmin, MPSSp menyampaikan calon siswa Sekolah Rakyat tahun ini mencapai 700 siswa.
"Saat ini kondisi masih banyak siswa yang belum mendapatkan kesempatan masuk Program sekolah Rakyat. Tantangan saat ini pemerintah daerah sedang fokus pencarian lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat," pungkasnya. (Fxh)