yogyakarta

Gerakan Bersama Peduli Lansia, Wujud Kepedulian dan Kebersamaan

Minggu, 21 September 2025 | 15:10 WIB
Pertemuan pemangku kepentingan kunjungan rumah bagi lansia tahun 2025 di DIY.

KRjogja.com - YOGYA - Kunjungan Rumah bagi Lansia (lanjut usia) untuk menjangkau dan memantau mereka (lansia) yang tak bisa keluar rumah harus dijaga dengan semangat kebersamaan dan keberlanjutan. Menjadi sebuah gerakan sosial bersama yang semakin kuat melalui peran para kader, relawan, mediator, pendamping sebagai pelaku dan ujung tombak.

Gerakan ini berkesinambungan dengan kreativitas strategi dan kemandirian masing-masing komunitas. Gerakan bersama ini akan semakin menguatkan kita untuk tetap meneruskan kunjungan rumah bagi lansia sebagai wujud nyata kepedulian pada lansia," ungkap Prof. Dr. drg. Yvonne Suzy Handajani MKM dalam sambutannya saat Pertemuan Pemangku Kepentingan Kunjungan Rumah bagi Lansia Tahun 2025 di DIY, Jumat (19/9/2025) di Gedung Wisanggeni Kepatihan Yogyakarta.

Prof Yvonne dari Unika Atma Jaya Jakarta didampingi Dwi Endah Kurniasih (Direktur Eksekutif Indonesia Ramah Lansia (IRL)), Dr. Elisabeth Schöder-Butterfill BA MSc DPhil (Universitas Southampton Inggris) dan Drs Sulistiyo, SH CN MSi, (Komda Lansia DIY) menyebutkan pertemuan ini sebagai puncak kegiatan kunjungan lansia.

Baca Juga: Sambut HUT ke-80 TNI dan HUT ke-75 Kodam IV Diponegoro, Digelar Bakti Teritorial

"Sebanyak 14 pelaku program di Jakarta dan Yogyakarta melaksanakan Impact Project: Kunjungan Rumah bagi Lansia pada bulan Juni hingga September 2025. Acara hari ini untuk mendiseminasikan hasil, berbagi pengalaman dari beragam komunitas dari beberapa lokasi. Selanjutnya menyusun langkah tindak lanjut agar kunjungan rumah bagi lansia bisa dipertahankan serta diperluas," jelasnya.

Program Impact Project: Kunjungan Rumah bagi Lansia menegaskan kunjungan rumah bukan sekadar layanan tambahan, tetapi kebutuhan nyata bagi lansia yang sudah tak dapat lagi keluar rumah. "Dukungan dari relawan dan komunitas membuktikan bahwa pelayanan sederhana namun konsisten mampu meningkatkan kualitas hidup lansia sekaligus meringankan beban keluarga," ungkap Dwi Endah.

Data BPS 2021 menyebutkan satu dari tujuh orang di Jawa berusia di atas 60 tahun. Sebagian besar masih sehat dan aktif, tetapi banyak.pula yang penurunan kondisi. Sebagian lansia bahkan tidak bisa meninggalkan rumah (house-bound), dan beberapa sepenuhnya bergantung pada orang lain untuk perawatan (care-dependent atau frail).

Baca Juga: Petani Tembakau Dorong Pemerintah Pusat Kaji Ulang Tarif Cukai Hasil Tembakau

"Keterbatasan fisik atau kognitif itu membuat banyak lansia house-bound mengalami beberapa hambatan dalam menjangkau layanan kesehatan primer, dan sangat terbantu dengan gerakan ini," paparnya.

Sebelumnya para relawan yang terlibat dalam program ini telah mengikuti pelatihan dengan 13 materi, mulai dari kesehatan fisik, perawatan dasar, hingga komunikasi dengan lansia. "Setelah dibekali melalui pelatihan, relawan melakukan kunjungan rumah guna memberikan edukasi kesehatan, memantau kondisi lansia, dan memberikan dukungan emosional dan praktis bagi lansia dan keluarga pengasuhnya," ungkapnya.

Kunjungan rumah bagi lansia yang dilakukan oleh relawan terlatih dapat memperluas jangkauan dari layanan kesehatan primer untuk meraih lansia yang tidak dapat keluar rumah. "Selain itu, melalui kegiatan kunjungan rumah bagi lansia, keluarga pengasuh lansia juga menerima saran tentang kualitas perawatan yang baik dan mendapatkan dukungan moral," tambahnya.

Di Jakarta, kegiatan dilakukan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan melibatkan kader kesehatan di Kelurahan Kalianyar serta para pendamping dari komunitas Gereja Katolik Maria Bunda Karmel, Gereja Katolik Thomas Rasul, dan Gereja Katolik Matias Rasul.

Baca Juga: Ratusan Piaraan dapatkan Vaksinasi Rabies

Sementara di Yogyakarta, program dijalankan bersama Organisasi Sosial (Orsos) Melati, Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras, Taman Lansia Ceria (TLC) Bethesda YAKKUM, Sakinah, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Condongcatur, Yayasan KARINAKAS, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bersama Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Semaki dan LLT Baciro, Salimah, Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Daerah Istimewa Yogyakarta (Forkom LKS LU DIY), Puskesmas Imogiri-I bersama kader Posyandu Lansia.

Halaman:

Tags

Terkini